Views: 104
Sagara View of Karangbolong adalah salah satu obyek wisata baru di Kabupaten Kebumen yang baru diresmikan tahun 2023 yang lalu. Sagara view yang berlokasi di Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen ini diibangun dilahan yang memberikan suasana perbaduan perbukitan, hutan dan pantai yang eksostik.
Kami sampai di lokasi sekitar jam sembilan pagi, pas suasana cerah. Dan kebetulan masih di bulan puasa, dua hari sebelum lebaran. Meskipun banyak pengunjung, namun masih nyaman untuk bisa berfoto-foto di banyak titik yang bagus untuk berfoto. Bayangan saya di saat liburan, apalagi di saat lebaran nanti pasti akan sangat ramai pengunjung
Senin, 8 April 2024 jam empat pagi, saya mulai meninggalkan rumah menuju titik kumpul di perempatan Demak Ijo. Hujan rintik-rintik kepagian menemani perjalanan saya dari rumah ke tempat kami janjian berkumpul. Sekitar jam 4:45 berenam dengan satu mobil bersama enam sepeda kami berangkat menuju ke Kebumen. Sekitar jam tujuh kurang sedikit kami tiba di rumah Dokter Wowok di Kebumen
Setelah bersiap-siap sebentar, kami berangkat sekitar jam 7:10 mulai gowes menuju ke alun-alun Kebumen untuk sarapan bubur atau lontong opor. Cuaca pagi itu sangat nyaman, sejuk setelah hujan. Cuaca ideal ini terus menemani kami sampai di Sagara view
Di tempat sarapan kami bertemu mas Bagoes, teman dari Kebumen yang ikut bergabung bersama kami gowes ke Sagara view.
Kami bertujuh meninggalkan kota Kebumen melalui jalan-jalan di pedesaan sampai sekitar KM ke 17, sebelum kami masuk ke jalan Dandles untuk menuju ke arah Pantai Suwuk. Kami tidak singgah di pantai Suwuk, namun terus lanjut menuju Jladri, satu tempat yang dibuat jalan dengan memotong bukit. Setelah berfoto sebentar di Jladri, kami berbalik sedikit menuju persimpangan untuk menuju ke Karang Bolong.
Jarak Jladri sampai Karangbolong hanya sekitar dua setengah kilometer lebih sedikit menaikan tanjakan-tanjakan kecil sampai ketinggian sekitar 50 meter, kemudian turun lagi sampai elavasi 10m. Di simpang Karangbolong ini, kami belok ke kiri menuju ke Sagara view. Kami ingat waktu kami pergi ke Pantai Manganti, di Karangbolongini kami jalan terus arah kanan, menuju Pantai Manganti dan juga jalan meunju ke Pantai Ayah yang pernah kami lalui beberapa tahun yang lalu dengan bersepeda juga. Hanya sekarang kondisi jalannya sudah mulus. Berbeda dengan saat itu yang rusak berat.
Nah, jalan belok ke kiri ini merupakan jalan menuju Sagara View yang jaraknya hanya 500 meter dan datar, sampai ke Pintu Gerbang Sagara View. Untuk masuk ke kawasan Segara view, kalau hanya ingin mengunjungi pantai di sisi kiri, gratis tidak perlu membayar. Namun kalau ingin naik ke Puncak Sagara melewatai Bukit Hud, per orang perlu membeli karcis dan membayar Rp. 20.000/orang.
Dari pintu gerbang ini, pengunjung bisa menggunakan mobil layanan Sagara View. Namun kami berketetapan mengayuh sepeda kami dari pintu gerbang ini ke Puncak Sagara view. Ini merupakan segmen paling menyenangkan. Dengan jarak yang hanya sekitar satu kilometer lebih sedikit, namun konsisten naik dari elevasi 15 meter ke elevasi sekitar 155 meter di atas permukaan laut.
Gowes di jalur seperti itu menjadi pengalaman yang menyenangkan, untuk melatih kesabaran, berjalan pelan-pelan, sambil terus monitor detak jantung agar tetap terjaga di zone aman. Dan berhenti kalau detak jantung sudah mencapai batas maksimal masing-masing. Juga menuntun sepeda kalau ternyata kekuatan kaki dan denyut jantung sudah tidak memungkinkan lagi untuk terus mengayuh di satu segmen yang terlalu tajam bagi kami masing-masing.
Jika dari Kebumen sampai di persimpangan Karangbololong sejauh sekitar 35 km kami bisaterus satu rombongan, di segement erakhir sekitar satu kilometer ini kami berjaan terpisah-pisah. Sendiri-sendiri sesuai dengan kekuatan kami masing-masing. Bukit yang kami naiki ini bernama bukit Hud.
Sesampai di puncak, langsung hilang semua capek. Pemandangan indah di banyak titik membuat kami banyak melakukan kegiatan berfoto dan bervideo. Tentunya setelah kami mampir ngeteh manis dulu di salah satu warung yang ada.
Ada banyak titik untuk berfoto, termasuk bisa naik lebih jauh dan lebih tinggi ke hutan di perbukitan untuk bisa melihat pantai Suwuk dan Pantai Manganti dari ketinggian di Sagara View ini.
Perjalanan kembali dari puncak ke Pintu Gerbang Sagara view yang berjarak sekitar 1km, kami putuskan untuk menaiki mobil transportasi Sagara view yang tersedia. Kami naik mobil tersebut berama sepeda kami, menuruni bukit Hud menuju ke pintu Gerbang Sagara view. Tidak perlu bayar lagi. Fasilitas ini disediakan untuk seluruh pengunjung. Terima kasih pengelola Sagara view.
Perjalanan kembali ke Kebumen kami lalui dengan terlebih dahulu mampir di salah satu tempat makan di depan pintu gerbang Pantai Suwuk. Hidangan pagi menjelang siang ini sangat istimewa. Selain mendoan selebar piring, tersedia juga lobster dan cumi. Jossss
Nah, perjalanan kembali ke Kebumen ini yang lumayan menantang karena hari sudah mulai panas. Beruntung dr. Wowok sangat menguasai peta jalan menuju Kebumen dengan melalu jalan-jalan pedesaan yang lumayan rindang instead of lewat Jalan Dandles, apalagi lewat Jalan Lintas Selatan yang panas, anginnya besar dan ramai kendaraan bermotor.
Sebelum sampai ke rumah dokter Wowok, terlebih dahulu kami masih mampir di warung es buah yang josss, yang bikin badan segar kembali.
Terima kasih dr. Wowok, mas Anas, mas Prof Kus Eddy, pak Iwan dan mas Sapto serta mas Bagoes yang nyegat di Kebumen….senang gowes bareng yang menyenangkan.