Views: 114
Pesona cantik Merapi dan Merbabu memberi asupan yang menyegarkan jiwa saat dinikmati dari atas sadel sepeda, dengan gowes sejauh sekitar 125 km, mulai dari elevasi sekitar 100 mdpl di hotel Alana jdi alan Palagan, Yogyakarta, sampai tempat tertinggi di Kecataman Selo kabupaten Boyolali di lereng gunung Merapi, sekitar 1576 mdpl. Bersepeda bersama banyak teman, membelah punggung Merbabu di sisi gunung Merapi, dan menikmati sosok Merbabu dan Merapi mulai dari kejauhan yang nampak hijau mulus wajah Merbabu, dan kekar gagah kehitam-hitaman wajah Merapi, mendekat, mendekat dan terus mendekat dan menanjak, sampai menaikinya di Selo.
Penampakan Merapi dan Merbabu akan mengalami perubahan-perubahan yang mengagumkan mulai dari kejauhan Merbabu yang Nampak hijau, kemudian mendekat nampaklah perkampungan di punggung Merbabu, hingga kita berada di antara rumah-rumah di bagian atas dari gunung Merbabu tersebut, dan menatap Merapi yang kelihatan guratan-guratan yang semakin menampakkan kekokohannya. Semuanya itu kita nikmati melalui perjuangan ngos-ngosan mengayuh pedal di atas sadel sepeda, untuk terus menerus mengatakan kepada diri sendiri, untuk mencintai tanjakan-tanjakan yang terus menerus menunggu di depan.
Dan perjalanan kembali dari Selo menuju Klaten, melalui jalan yang terus menurun tak kalah menariknya untuk tetap terus dinikmati, dengan terus semakin berhati-hati dan waspada di sepanjang perjalanan.
Update 2 Agustus 2016:
- Perubahan ringkasan rencana perjalanan
- Perubahan istilah titik kumpul menjadi Pitstop
- Perubahan etappe, menjadi etappe 1 sd 6
Update 25 Juli 2016:
- Informasi Teknikal Meeting
- Informasi kondisi jalan terakhir dari Start sampai Tlogolele yang sudah halus
- Informasi peserta tidak akan perlu berhenti di lapangan Denggung
Update 12 Juli 2016:
- Jalur Muntilan-Talun berdasar pengamatan saat melakukan latihan hari Minggu, 10 Juli 2016, seluruh pekerjaan pembetonan jalan di jalur ini sudah 100% diselesaikan. Jalan mulus terus 🙂
Update 13 Juni 2016:
-
Merubah tempat start menjadi dari hotel Alana di Jalan Palagan Yogyakarta
-
Menambah Etape Talun-Gowok Sabrang dan Etape Tlogolele-SimpangKetep dengan tujuan untuk memperbanyak tempat-tempat istirahat untuk kenyamanan (total dibagi dalam 9 etape)
Sabtu, 4 Juni 2016 kami bersepuluh janjian untuk melalukan kegiatan survey jalur Gowes Merdeka Merapi 2016 yang rencananya akan dilaksanakan hari Sabtu, 13 Agustus 2016. Kami bersepuluh semuanya sudah pernah melalui jalur ini saat kegiatan Gowes Merdeka Merapi 2015 yang lalu.
Dan pada hari Sabtu, 4 Juni 2016, dua orang putri, mbak Noer dan mbak Sari Sita, dan delapan orang laki-laki, de Mus, bang Yos, mas Johnset, mas Joko Sumiyanto, mas Hermawan, mas Indul, dr.Hariyanta dan saya menggunakan beragam jenis sepeda . Ada yang menggunakan MTB, RB maupun hybrid. Dan semuanya berhasil melakukan survey dengan baik. Beragam…untuk bisa mewakili para calon peserta
Di bawah ini adalah draft awal rancangan rencana perjalanan hasil survey dan diskusi bersepuluh, yang akan kita lakukan saat hari H Gowes Merdeka Merapi 2016 yang masih akan terus diperbaiki dan dilengkapi agar para peserta bisa menikmati kegiatan gowes epic endurance ini dengan aman, nikmat dan gaya. 🙂
Technical Meeting
Technical meeting direncakanan akan dilakukan di Hotel Alana jalan Palagan Yogyakarta pada hari Jum’at, 12 Agustus 2016 jam 15:30-17:30.
Peserta diharapkan hadir untuk mendapat penjelasan situasi rute terakhir dan mengambil jersey, biketag dan informasi lain.
Etape 1: Hotel Alana (Lokasi Start) – Lapangan SMK Pangudi Luhur Muntilan (Pitstop 1)
- Hotel Alana (elevasi: 100m), Muntilan (Elevasi: 370m)
- Jarak: 23 kmJalan aspal hotmix dan datar
- Point of interest: Jembatan Kali Krasak
Tempat start direncanakan dari Hotel Alana, agar lebih mudah bagi teman-teman luar kota yang menginap di Yogya, jika ingin menginap di tempat start. Sampaikan bahwa anda peserta Gowes Merdeka Merapi saat melakukan reservasi, dan akan mendapatkan harga group khusus yang lebih murah.
Di lokasi start akan disediakan makanan kecil agak berat dan juga tersedia photobooth tempat peserta bias melakukan sesi pemotretan sebelum menjalani start.
Peserta diharapkan sudah bekumpul di Hotel Alana paling lambat jam 05:00 pagi untuk melakukan daftar ulang, dan melakukan sesi foto di photobooth yang tersedia. Sholat subuh disarankan dilakukan juga di hotel Alana.Panitia menyediakan beberapa peralatan sholat
Perjalanan menuju Lapangan Denggung yang berjarak sekitar 4 km, akan melalui Jalan Palagan ke arah Utara, kemudian belok kiri masuk ke jalan Gota-gati sampai di Jalan Magelang dan masuk ke Lapangan Denggung. Pemanasan kecil yang menyenangkan
Di lapangan Denggung yang berada di pinggir jalan Yogya-Magelang, peserta tidak perlu berhenti, namun terus berjalan
Perjalanan dari Lapangan Denggung menuju Pitstop 1 di Muntilan akan melalui jalan raya Yogyakarta-Semarang yang beraspal sangat mulus, dan denyut lalu lintas yang sudah mulai agak ramai di pagi hari. Jalanan relative datar, dan sedikit menanjak, namun tidak begitu terasa tanjakannya karena selain tanjakan relatif landai, juga tenaga kita masih penuh. Kecepatan rerata yang diharapkan sekitar 20 km/jam. Tetap jaga tenaga, gunakan sekitar 75% saja dari kemampuan kecepatan anda, karena perjalanan masih jauh. Anggap 19 km pertama ini sebagai pemanasan. Jangan terpancing ngebut..akan menguras tenaga anda terlalu cepat.
Jembatan kali Krasak adalah salah satu point of interest yang kita lalui di etape pertama ini. Jembatan kali Krasak adalah sebuah jembatan kembar sepanjang sekitar 100 meter yang melintang di atas Kali Krasak. Sungai Krasak ini adalah garis batas wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus batas antara Kabupaten Sleman (DIY) dengan Kabupaten Magelang (Jateng).
Kali Krasak bermata air di puncak gunung Merapi. Namun demikian, di sisi hulu masyarakat lebih mengenalnya sebagai Kali Bebeng. Kali Krasak sendiri sebenarnya diambil dari anak sungai kecil yang bermata air di lereng bawah gunung Merapi. Kali Bebeng dan Krasak kemudian menjadi satu aliran, dan di sisi hilir lebih dikenal sebagai Kali Krasak.
Perjalanan dari Yogya sampai Kali Krasak terasa sedikit menanjak, dan dari Jembatan Kali Krasak sampai Muntilan terasa sedikit menurun.
Saat mulai masuk Muntilan, dan jalan menjadi jalan satu arah saja dari arah kedatangan kita, para goweser diharap segera mengambil jalur paling kanan, dan perlu berhati-hati karena sekitar jam tujuh pagi lalu lintas sudah lumayan ramai, dan rombongan akan belok ke kanan di pertigaan Klenteng/Sup Empal.
Perjalanan terus berlanjut menuju Pitstop 1 , dengan melintasi satu traffic light, dan terus lurus di perempatan ber traffic light tersebut. Titik Kumpul kita di lapangan SMK Pangudi Luhur , kira-kira berjarak 1 km dari simpang Klenteng. Masuk ke gang kecil (jalan Van Lith) sesudah bangunan SMK Pangudi Luhur.
Di Pitstop 1 ini akan istirahat sekitar 10 menit dan rencananya akan disediakan snack berat pisang dan minuman. Peserta diharap untuk mengambil minuman untuk dimasukkan ke kantong jerseynya, untuk dinikmati di tengah perjalanan.
Disarankan untuk tidak membawa beban berlebih di punggung, seperti tas punggung berisi air minum atau tas berisi barang-barang lain.
Etape 2: Muntilan (Pitstop 1) – Talun (Pitstop 2)
- Muntilan (elevasi: 370m), Talun (Elevasi: 670m)
- Jarak: 9 km
- Jalan kombinasi aspal dan jalan beton,
dan di beberapa tempat ada pekerjaan perbaikan beton. (dari hasil perjalanan latihan 1, Minggu, 10 Juli 2016, pekerjaan perbaikan beton di jalur Muntilan-Talun sudah 100% diselesaikan_. Jalan mulus 100%. Jalan terus menanjak, mirip dengan jalan dari Yogya ke Pakem
- Point of interest: Pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu (di sisi depan kanan), dan gunung Sindoro/Sumbing (dibelakang)
Perjalanan dari Pitstop 1 di lapangan SMK Pangudi Luhur, akan melalui Kerkop Muntilan, sebelum kembali masuk ke jalan Muntilan-Talun. Kerkop berasal dari bahasa Belanda yaitu kerkhof, yang berarti taman gereja (kerk-hof). Di kerkop Muntilan ini dimakamkan salah satu rohaniwan Katolik yang terkenal, yatitu Romo Sandjaja Pr.
Ketika kembali memasuki jalan Muntilan-Talun, kita akan langsung bisa melihat pemandangan gunung Merapi dan Merbabu di sisi kanan perjalanan kita. Gunung Merbabu yang lebih hijau terletak di sisi lebih kiri, dan gunung Merapi yang beberapa bagian terlihat kehitam-hitaman karena lava terletak di sisi yang lebih kanan, seperti pasangan yang lembut dan satunya sosok yang kokoh.
Sepanjang perjalan kita akan terus melihat dua buah gunung ini, di posisi yang terus bergeser-geser mengikuti posisi perjalanan kita, sampai nanti kita akan berjalan menembus di antar dua buah gunung tersebut. Perjalanan akan terus mengikuti jalan kabupaten kombinasi aspal dan cor-coran beton, dengan kontur terus menanjak landai-landai seperti kita menikmati perjalanan dari Yogya ke Pakem.
Kita juga akan melewati pasar Dukun yang cukup ramai, dan sesudah pasar Dukun jalan menurun menyeberangi jembatan. Dari atas jembatan sesudah pasar Dukun ini kita akan bisa jelas melihat gunung Merapi dan Merbabu di sisi kanan jembatan, dan gunung Sindoro/Sumbing di sisi kiri jembatan.
Rute etappe 2 yang berjarak 9 km atau kurang dari separuh jarak rute Etappe 1 , akan bisa dilalui dengan waktu yang kira-kira sama, sekitar hampir 1 jam perjalanan.
Pitstop 2 adalah di halaman depan warung-warung sebelum Simpang Tlatar
Di tempat ini akan disediakan lagi minuman bagi yang masih memerlukan. Disarankan untuk mengambil dan membawa botol minuman di kantong jersey kita. Di sekitar Pitstop 2 ini juga tersedia beberapa warung dan toilet bagi yang memerlukan.
Etape 3: Talun (Pitstop 2) – Gowok Sabrang (PItstop 3)
- Talun (Elevasi: 670m) dan Gowok Sabrang (Elevasi: 1040m)
- Jarak: 6 km
- Jalan kombinasi aspal dan jalan beton,
dan di beberapa tempat ada pekerjaan perbaikan beton. Dan dibeberapa titik jalan rusak dibagian kiri.Saat sesi latihan Minggu, 24 Juli 2016 dapat dipastikan perbaikan jalan di bagian ini sudah diselesaikan. Peserta disarankan untuk tidak mengambil jalur kanan, karena lalu lintas ramai. Jalan terus menanjak agak tajam.
- Point of interest: Pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu (di sisi depan kanan), dan gunung Sindoro/Sumbing (dibelakang)
Meskipun jarak lebih pendek dari etappe sebelumnya, hanya sekitar 6 km, namun waktu tempuh kemungkinan akan mirip-mirip. Sekitar satu jam lebih sedikit Di perjalanan kita ini, jarak bukan lagi sesuatu yang sederhana untuk memperkirakan waktu perjalanan kita……..tanjakan-tanjakannya itu yang memporak porandakan rumus sederhana t=d/v, atau waktu tempuh ama dengan jaran dibagi kecepatan rata-rata….
Kecepatan kita akan sangat bervariasi, bahkan kadang spedo meter di depan kita akan mbegegek, menunjukkan angka 0 saat kita masih mengayuh di atas sadel, ya karena terlalu pelannya dalam menaklukkan tanjakan… ora opo-opo…
Peserta bebas untuk memilih tempat istirahat mandiri sesuai keperluan masing-masing, dan jangan terpengaruh kecepatan pengendara sepeda yang lain.
Nikmati terus pemandangan gunung Merapi dan gunung Merbabu yang semakin nampak dekat, yang posisinya berubah-ubah sesuai arah perjalanan kita, dan di punggung gunung Merbabu akan mulai kelihatan perkampungan
Pitstop 3 di Gowok Sabrang, lokasinya berada di pengkolan jalan setelah tanjakan panjang. Di tempat ini akan disediakan minuman bagi yang memerlukan.
Etape 4: Gowok Sabrang (Pitstop 3) – Selo
Etappe 4 yang akan menjadi tantangan utama bias dibagi menjadi 3 bagian:
Etappe 4.a: Gowok Sabrang (Pitstop3 – Tlogo Lele)
- Gowok Sabrang (Elevasi: 1040m) dan Tlogolele (Elevasi: 1100m)
- Jarak: 2km
- Jalan agak rolling
Perjalanan yang hanya berjarak sekitar 2 km ini ini akan menyeberang dari daerah kabupaten Magelang, masuk ke kabupaten Boyolali, Surakarta.
Di satu bangunan setelah SD Negeri Tlogole, semua peserta diharap untuk berhenti dahulu, dan akan ada panitia yang mengingatkan setelah titik tersebut akan ada turunan tajam menuju ke Check Dam
Dirasa perlu untuk berhenti sejenak di tempat ini untuk mengingatkan kembali para peserta untuk ekstra hati-hati karena turunan tajam di jalur depan.
Etape 4b : Tlogolele – Simpang Ketep
- Tlogolele (Elevasi: 1100m) dan Simpang Ketep(Elevasi: 1180m)
- Jarak: 2 km
- Jalan kombinasi aspal dan jalan beton, beberapa tempat ada pekerjaan perbaikan beton, dan beberapa segmen, terutama ketika mendekati Simpang Ketep jalan hanya satu sisi, rusak dan banyak truk. Sangat disarankan untuk turun dari sepeda dan menuntun.
- Point of interest: Check Dam yang indah dan Pemandangan gunung Merapi tampak dekat di sebelah kanan kita. Peserta dipersilakan untuk berfoto-foto ditempat yang diinginkan.
Setelah Tempat Kumpul Tlogolele ini, akan terdapat beberapa turunan tajam. Para peserta harus disiplin berjalan di sisi kiri jalan, dan mengkontrol kecepatan mulai dari puncak jalan. Mulai mengerem sebelum jalan menurun, dan terus mengerem sedikit-sedikit di turunan, untuk tetap bisa mengkontrol kecepatan. Ada satu turunan tajam, yang berujung pada jembatan sempit di jalan yang menikung, dan permukaan jalan diselimuti pasir tipis, yang menyebabkan agak licin saat kita melaluinya.
Check Dam Sabo menjadi akan menjadi titik menarik yang bisa dimanfaatkan untuk berfoto-foto di tempat ini. Check Dam Sabo ini sangat memukau dengan perbedaan ketinggian dari satu sisi sungai ke sisi sungai yang lain. Beberapa teman memilih menuntun waktu melewati jalan menurun untuk mencapai tengah check dam.
Selepas dam Sabo, jalan akan semakin menanjak, dan dibeberapa segmen terjadi kerusakan. Sebelum simpang Ketep, jalan sangat rusak, dan banyak truk-truk pengangkut pasir. Sangat disarankan untuk turun dari sepeda ketika berpapasan dengan truk di jalan yang sangat rusak, dan hanya hanya tinggal separo (karena separo badan jalan sedang dalam proses pengecoran).
Peserta disarankan untuk istirahat sejenak di sekitar Simpang Ketep yang bagus pemandangannya.
Etappe 4c : Simpang Ketep – Selo (Pitstop 4)
- Simpang Ketep (Elevasi: 1180m) dan Selo (Elevasi: 1576m)
- Jarak: 7 km (Tanjakan yang paling tajam dan panjang)
- Jalan kombinasi aspal dan jalan beton, beberapa tempat ada pekerjaan perbaikan beton, dan beberapa segmen, terutama ketika mendekati Selo kondisi jalan rusak. Dan dibeberapa titik jalan rusak dibagian kiri, Peserta disarankan untuk tidak mengambil jalur kanan, karena lalu lintas ramai. Jalan terus menanjak lebih tajam.
- Point of interest: Pemandangan gunung Merapi tampak dekat di sebelah kanan kita. Peserta dipersilakan untuk berfoto-foto ditempat yang diinginkan.
Perjalanan Etape terakhir menuju Selo, puncak tertinggi perjalanan Gowes Merdeka Merapi akan melalui tanjakan yang paling tajam, namun pendek di Jrakah, dan akan berlanjut dengan tanjakan-tanjakan tajam terus menerus sampai masuk Selo
Jrakah adalah satu desa bagian dari kecamatan Selo adalah salah satu desa di lereng gunung Merapi, namun desa Jrakah terletak di kaki gunung merbabu, dari desa ini terlihat pemandangan yang sangat indah, sebelah barat gunung sindoro dan gunung sumbing, di selatan ada gunung merapi dan di utara ada gunung Merbabu.
Perjalanan selanjutnya menuju Pasar Jrakah. Di jalur ini terdapat tanjakan yang paling tajam tetapi pendek. Perlu menyiapkan tenaga ekstra. Saat diantara Jrakah dan Selo, udara dingin terasa menusuk. Akan agak terasa aneh, kondisi badan yang hangat setelah sepedaan sejauh itu, namun terasa dingin oleh hembusan angin.
Kita akan mulai bersepeda di punggung gunung Merbabu, dan menikmati gunung Merapi di sisi kanan kita. Hanya sayang kondisi jalan di daerah ini sudah banyak yang rusak dibanding tahun 2015 lalu yang masih sangat mulus.
Pemandangan di jalur ini sangat indah, dimana gunung Merapi tampak dekat di sebelah kanan kita. Peserta dipersilakan untuk berfoto-foto ditempat yang diinginkan. Dan terus tetap berhati-hati terhadap pengendara mobil dan motor yang sesekali lewat.
Perjalanan selanjutnya menuju Pitstop 4: Pasar Selo. Perjalan ini akan melalui jalan yang rusak dan banyak truk pasir. Peserta diminta ekstra hati-hati, dan turun dari sepeda/menuntun. Terapkan terus menerus prinsip-prinsip keselamatan.
Pitstop 4: Selo untuk makan siang bersama.
Etape 5: Selo (Pitstop4 ) -Klaten (Pitstop 5)
Ettape yang akan terus menurun ini dapat dibagi menjadi 2 bagian:
Etappe 5.a Selo (Pitstop 4) – Tugu Mliwis
- Selo (Elevasi: 1576m) dan Tutu Mliwis (El. 760m)
- Jarak: 12 km
- Kerusakan jalan paling parah di sepanjang perjalanan ini. Perlu sangat amat hati-hati dan turun dari sepeda sesuai keperluan
- Point of interest: Pasar Sayuran Cepogo, Turunan-turunan tajam dengan pemandangan pedesaan di bawahnya dan patung Irung Petruk (Jangan lewatkan untuk berfoto di tempat ini)
Jalan aspal dan jalan beton antar kota dan rusak agak parah. Perlu sangat hati-hati. Selain jalan rusak, ramainya kendaraan dan di beberapa segmen dilakukan pengaturan lalu lintas satu arah karena ada pekerjaan pengecoran beton jalan.
- Selo – Pasar Cepogo: 2km jalan rusak parah, 2 km jalan cor beton dan 3 km selanjutnya jalan aspal agak rusk
- Pasar Cepogo-Tugu Mliwis kondisi permukaan jalan masih banyak yang rusak
Perjalanan dari Selo akan melalui beberapa tempat yang indah untuk berfoto, termasuk Irung Petruk yang ada patungnya. Peserta perlu sangat hati-hati mengingat medannya yang menurun tajam dan ramai lalu lintas.
Setelah melewati Pasar Sayur Cepogo, perjalanan akan melewati satu pompa bensin, dan bertemu dengan pertigaan yang ada tugu (Tugu Mliwis), peserta akan belok ke kanan menuju Jatinom (Di kiri jalan setelah belokan ada toko bernama AsGross sebagai tanda)
Semua peserta yang berada di depan diminta berhenti di dekat Tugu Mliwis untuk menunggu rombongan, dan bersama-sama melanjutkan perjalanan
Etape 5b : Tugu Mliwis – Alun-alun Klaten (Pitstop 5)
- Tugu Mliwis (El. 760m) dan Alun alun Klaten (Elevasi 170m)
- Jarak: 37 km
- Jalan aspal mulus, terus menurun melewati hutan-hutan kecil dan rumah-rumah penduduk
- Point of interest: jalan yang halus, menurun dan nyaman
Perjalanan akan melalui jalan arah Tulung-Jatinom. Pada rute ini jalan akan menurun terus, dan diusahakan untuk bisa bersepeda dalam rombongan agar tidak tersesat sampai ketemu jalan raya Boyolali-Klaten, untuk berlanjut menuju Alun-alun Klaten.
Di Pitstop 5 Alun-alun Klaten akan istirahat sejenak untuk minum.
Etape 6: Alun-alun Klaten(Pitstop 5) – Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta (Lokasi Finish)
- Alun alun Klaten (Elevasi 170m) dan Yogyakarta(Elevasi 100m)
- Jarak: 27 km
- Jalan raya Solo-Yogya aspal mulus, dengan lalu lintas yang ramai
Perjalanan etappe terakhir ini akan melalui jalan raya Solo-Yogya, yang berkemungkinan masuk kota Yogya hari sudah mulai gelap bagi sebagian peserta. Jadi persiapan lampu sepeda di belakang dan depan sangat perlu dilakukan.
Di hotel Ambarukmo para peserta yang memasuki finish akan disambut oleh Bupati Klaten/Kepala Dinas Perhubungan DIY(masih dalam konfirmasi), beramah tamah sebentar sambil menikmati makanan yang disediakan dan upacara penerimaan medali/sertifikat serta sesi foto-foto di photobooth yang tersedia.
Semoga para peserta bisa sabar bersepeda, menikmati setiap kayuhan di tengah-tengah pemandangan gunung Merapi dan Merbabu yang indah. Selamat menikmati epic endurance cycling.
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=IYPnCOMY9XE]