Views: 59
Sabtu pagi, hari yang kutunggu. Wara-wara sepedaan AxicBIC, Sabtu Pagi Rumbai Sepedaan, sudah disebar pak Ketua Jum’at siang baik lewat email maupun lewat BBM, dan beberapa teman sudah menyampaikan tidak bisa ikut gabung. Ada yang akan melakukan perjalanan ke luar kota, Rokan IV, ada yang akan ikut monthly tournament golf di Rumbai, atau ada kegiatan lain. Namun masih ada juga yang confirm bisa ikut sepedaan. Dan ada juga teman yang akan ikut kalau jalurnya ringan-ringan…Dan kita berikan konfirmasi, gowes Sabtu pagi ini ringan-ringan saja.
Sekitar jam tujuh pagi lewat sedikit, sudah berkumpul sembilan orang, dan sepakat untuk gowes pagi ini di jalur yang ringan-ringan saja, ke arah danau Kayangan. Perjalanan dimulai dari kompleks Nenas, rumah mas Fathoni menuju ke Gate Sungai Ambang, masuk ke jalan ByPass, di jalan aspal yang mulus ke arah Minas. Sekitar dua kilometer kami mengayuh sepeda dengan nyaman sebelum belok ke kanan, masuk ke jalan tanah yang mengasyikkan. Track master pagi ini adalah mas Hendra, dengan arahan awal kami akan menuju Danau Kayangan melalui “Pos PP”, demikian kami menyebutkan satu rumah di puncak bukit di antara danau dan jalan ByPass ini.
Perjalanan di atas tanah, dengan kontur naik turun yang menyenangkan kami nikmati di pagi yang sangat cerah ini. Perjalanan kali ini benar-benar penuh dengan canda tawa, dan banyak sekali sesi-sesi foto. Dan uniknya perjalanan kali ini diikuti oleh sembilan orang dengan pakaian yang sama sekali tidak ada yang sama. Jika di Sabtu lalu terjadi “pembedaan yang tajam” antara yang menggunakan seragam jersey kami, dan yang tidak memakai jersey yang ditetapkan karena salah tangkap, bahkan sampai ada “pembedaan-pembedaan dalam berfoto”,yang tentunya dalam rangka seru-seruan bercanda….., pagi ini sembilan orang benar-benar menggunakan jersey yang sama sekali berbeda-beda, berwarna warni.
Sesi foto di perjalanan kami lakukan di ladang kacang, jagung, hutan karet, dan di tengah-tengah ladang kelapa sawit.Beberapa lama kami tidak melewati jalur ini, ternyata memang sudah banyak yang berubah kondisi di lapangan. Setelah melalui ladang sawit, kami masuk ke ladang tanaman kacang. Tak jauh dari ladang kacang, segera masuk ke ladang jagung yang luas dan subur. Dan keluar dari ladang jagung, kembali masuk ke ladang kelapa sawit beberapa saat, dan dilanjutkan masuk ke hutan pohon karet di lereng bukit.Jalanan single track yang agak menurun di ladang karet sangat menyenangkan untuk dilewati, dan tentunya tak lupa untuk berfoto bersama.
Selepas dari hutan karet, masuk kembali ke ladang tanaman kelapa sawit, dan tanjakan tajam menunggu di depan. Beberapa kali saya melalui tanjakan ini, dan belum sekalipun berhasil 100% mendaki di atas sadel, dan pagi tadi saya sangat senang. Berada di urutan ke dua dibelakang mas Hendra, saya menyiapkan diri dari jauh, menempatkan gigi depan yang terkecil, dan gigi belakang di nomor dua yang terbesar, lalu terus mengayuh mantap, tahapan demi tahapan, dengan terus termotivasi oleh mas Hendra yang berhasil menaklukkan tanjakan itu, akhirnya sayapun bisa menyelesaikan tanjakan ini sepenuhnhya di atas sadel. Puas!
Selain dari motivasi teman, persiapan diri yang lebih baik, kemungkinan juga karena kebetulan jalur pagi ini sangat kering dan tanahnya keras, sehingga tantangan jalan yang licin terabaikan, dan kayuhan bisa dilakukan dengan lebih nyaman dan mantap.
Selepas dari jalan tanah yang mengasyikkan melewati berbagai jenis tanaman dengan pakaian seragam kami yang beragam, perjalanan dilanjutkan dengan memasuki kawasan wisata Danau Wisata Bandar Kayangan Lembah Sari. Dari pinggir jalan Limbungan, pintu gerbang tempat wisata ini sudah dibuat megah, juga jalan masuk berupa aspal hotmix mulus sekitar 2 km menuju ke lokasi. Bangunan-bangunan fisik, jalan setapak, tempat bermain, juga panggung hiburan sudah dibuat beberapa waktu yang lalu, namun nampaknya kurang terurus dengan baik. Termasuk kurang tersosilasisasi atau dipasarkan dengan intensive, sehingga kurang bisa berkembang sebagaimana di harapkan.
Kembali kegiatan foto-foto kami lakukan di lokasi wisata ini, dengan berbagai gaya dan pose yang menyenangkan, sebelum kami melanjutkan perjalanan ke tempat makan dan minum di Niki Echo. Terima kasih untuk mas Hari Purnomo yang telah mentraktir kami semua, para juru foto, mas Fathoni dan bang Fedrizal, serta teman-teman semua yang telah menemani mengisi Sabtu pagi ini yang sangat menyenangkan gowes sekitar 20 km. Semua terasa ringan ketika bersama teman-teman.
wah om adi, saya searching sungai ambang malah ketemu blognya om adi haha
🙂 Halo Asri, apa kabar? Mau cari apa nih di Sungai Ambang?