Views: 307
Mendung di pagi hari, bahkan sempat terdengar suara “geluduk”, namun tidak menyurutkan niat tiga belas orang penggowes dari AxicBic untuk menikmati gowes di hari Sabtu pagi seperti biasa. Kumpul di rumah mas Fathoni di Kompleks Nenas, dan berangkat bersama sekitar jam 07:15 setelah sebelumnya menikmati pisang hasil kebon bang Fedrizal.
Perjalanan dipimpin track master,mas Ibnu Arif, diawali dengan jalur jalan aspal mulus, keluar dari kompleks Chevron melintasi jalan by pass di samping power line Rumbai – Minas. Rombongan melaju dengan santai di jalan yang lurus dan sedkit naik turun, hingga lebih kurang tujuh km. Di persimpangan jalan menuju belokan ke kebon Sawit, rombongan berhenti sejenak berfoto bersama, sambil mengantar dua orang penggowes yang memilih memisahkan diri mengambil jalur pendek melewati jalur Kandang Kuda karena ada acara lain di pagi ini. Selamat jalan bang Ero dan mas Adde Suryadi.
Sebelas orang goweser melanjutkan perjalanan, belok kanan masuk ke area kebon kelapa sawit. Dan dimulailah perjalanan yang sangat menantang, melalui jalan tanah yang tidak rata, dan banyak naik turun yang memerlukan konsentrasi tinggi, fokus melihat kondisi jalan. Sangat mengasyikkan, melalui jalan di kebon sawit ini, sesekali mata perlu menatap jauh ke depan, untuk melihat gambaran besar jalan yang akan dilalui, untuk menyiapkan mental dan merencanakan penggunakan gigi yang tepat jauh-jauh. Jika jalanan akan naik terjal, siap-siap dengan gigi ringan, dan mematikan setelan suspensi sepeda, jika jalur relatif datar, mulai lagi menghidupkan suspensi dan memasang gigi yang lebih “berat”, dengan menggunakan gigi besar di depan dan gigi yang relatif kecil di belakang.
Setelah sesekali melihat gambaran besar jalan di depan dengan melihat jauh ke depan, sebagian besar waktu di atas sadel kembali mengarah ke kondisi jalan tepat di depan roda, dan sekitar 5-10 meter di depan roda agar bisa memilih jalur yang paling tepat. Bukan saja melihat kondisi jalan tepat di depan roda, tapi sangat perlu melihat sedikit agak jauh dari roda, untuk memastikan selalu bisa mendapatkan jalur jalan yang mampu dilalui dengan selamat. Kadang kalau saat lupa, hanya melihat kondisi jalan di jarak terlalu dekat, kita akan terjebak di satu track yang tak ada jalan keluarnya, dan perlu turun sepeda untuk bisa melanjutkan perjalanan. Kombinasi yang tepat dalam memandang jalur jalan, pandangan jarak dekat, jarak sedang dan jarak jauh, perlu terus menerus di lakukan dalam gowes.
Sekitar sepuluh kilometeri kami berjuang di tengah kebon sawit, di selingi dengan hujan gerimis kecil-kecil yang menyebabkan jalanan tanah liat menjadi sedikit lebih licin. Di tengah-tengah kebon, sempat tiga orang teman kami tertinggal dan agak bingung mencari track. Dan dengan teriakan-teriakan saling memanggil, teman yang tertinggal bisa kembali bergabung dengan rombongan besar. Akhir dari track di kebon kelapa sawit ini merupakan single track yang bersih, berliku-liku agak menurun, sangat nikmat untuk memacu sepeda lebih cepat, sambil berteriak-teriak kesenangan. Ditunggu nih, rekaman Go Pro mas Akson untuk melihat aksi menarik di jalur ini.
Setelah KM ke 17, kami kembali masuk ke jalan aspal, jalur Okura dan dengan nikmat kami genjot sepeda menuju ke tempat pemberhentian kami di Niki Echo. Sudah terbayang nikmatnya teh panas manis.
Sampai jumpa Sabtu depan.
Kategori track: Aspal dan Off Road. Total 32 KM. Jalur lengkap: naik, turun, single track.
Muanstabbsss..