Views: 87
Reuni Trah Wonodikromo atau Pertemuan Keluarga Trah Wonodikromo adalah satu bentuk usaha bersama keluarga keturunan mbah Wonodikromo dari Purworejo untuk bisa rutin berkumpul, bertemu untuk bisa terus memelihara persaudaraan. Pertemuan diusahakan sedapat mungkin dilakukan setiap tahun pada waktu liburan agar lebih banyak anggota keluarga yang hadir.
Tulisan ini dilakukan sebagai bagian dari usaha memelihara pemahaman bersama untuk terus semangat mewujudkan pertemuan tahunan dari generasi ke generasi. Isi tulisan didasarkan dari beberapa sumber yang ada termasuk dari arsip-arsip kertas dan foto yang disimpan dan cerita-cerita berdasar daya ingat dari para sesepuh.
Salah satu sumber informasi yang digunakan adalah ketikan isi pidato pak Eko Bambang Soeroso yang disampaikan saat pertemuan ke 9 yang diadakan di rumah ibu Sukeni di Aglik, Grabag, Kutoarjo, kabupaten Purworejo pada tahun 5 Juli 2008. Kertas pidato ini disimpan dengan baik oleh Ibu V Tri Poejiastuti.
Berawal dari Suatu Keinginan
Sekitar tahun 1980 an, Pak Bambang, yang saat itu masih bekerja di Surabaya, pulang ke Kutoarjo sering mengunjungi bapak Gatot Pujodarmo di Grabag dan pak Galot sering mengutarakan keinginannya untuk mengumpulkan sanak keluarga dalam satu pertemuan. Tetapi karena kesibukan pokerjaan masing-masing, dan terutama memang balum tahu bagaimana cara memulainya, maka keinginan itu terbatas hanya pada keinginan saja dan yang bisa dlakukan hanyalah mencoba mendata dan mencatat nama dan alamat keluarga yang dikenal.
Pertemuan Keluarga di Jakarta
Masih sekitar tahun 1980-an, di Jakarta, bapak Triyoso (waktu itu bellau belum purna tugas), bersama bapak Sutarmo Setiaji dan bapak Yanuar Sugaji (pak Wawang) mengadakan pertemuan dengan sebagian keluarga yang bermukim di Jakarta. Waktu itu dapat terkumpul lebih kurang 80 orang, jumlah yang cukup banyak. Tapl sayangnya pertemuan tersebut tidak berlanjut.
Romo Kris di acara reuni Wonodikromo tahun 2023
Kristoforus Wasito Pr. (Romo Kris)
Bulan September 1983 ketika diadakan Misa Requiem untuk Mas Pius, putra pertama pak Bambang, salah satu dari tiga romo yang mempersembahkan misa adalah Romo Kristoforus Wasito Pr. (Romo Kris). Romo Kris adalah salah satu anggota keluarga dari Trah Wonodikromo.
Saat itu bellau melihat kenyataan bahwa ternyata banyak diantara sanak keluarga sendiri yang tidak saling mengenal. Beliau menyampaikan alangkah baiknya bila suatu ketika diadakan satu kegiatan yang mengumpulkan sanak keluarga tersebut dalam satu pertemuan, sehingga anggota keluarga dapat saling mengenal satu sama lain.
Pertemuan Pertama
Keinginan untuk bisa mengumpulkan keluarga dalam satu pertemuan baru dapat terwujud ketika Romo Kris bertugas sebagal Pastor Paroki di Gombong. Pada bulan Oktober 2000, bellau mengundang keluarga-keluarga yang berimankan Katolik untuk hadir dalam Misa Syukur yang dilaksanakan di kediaman ibu Suwarsi di desa Wingko Sigromulyo. Misa Itu selain dihadiri oleh keluarga-keluarga yang bertempat tinggal di kabupaten Purworejo (Roworejo, Wingko, Kutoarjo), juga dihadiri oleh beberapa kuluarga dari Yogya, Bandung bahkan dari Kendari (SulTeng). Acara pokok dalam Misa adalah bersyukur atas semua yang sudah diterima.
Sesudah acara selesai, para anggota keluarga yang hadir dalam pertemuan itu saling menyadari bahwa mereka bersaudara, namun belum saling mengenal dan belum tahu bagaimana hubungan persaudaraan mereka. Dan hal ini benar-benar menggugah rasa keingian untuk bisa lebih saling mengenal lebih banyak lagi saudara-saudaranya. Dn pertemuan-pertemuan akan terus berlanjut.
Kita akan melanjutkan kisah ini dengan kilas balik melihat pertemuan-pertemuan berikutnya.