Skip to content

Gria Gowes Homestay

Homestay di Yogyakarta

  • Home
  • Blog
    • Homestay
    • Leluhur
      • Wonodikromo
      • Setromenggolo
    • Rute Gowes
    • Soft skill
  • Home Addicts
  • Youtube
  • Contact Us
  • About Us
  • Buy Adspace
  • Hide Ads for Premium Members
  • Toggle search form

Bapak Setengah Tua dan Penjual Minuman dalam Tenggok

Posted on December 6, 2013October 3, 2016 By No Comments on Bapak Setengah Tua dan Penjual Minuman dalam Tenggok

Views: 52

Bukan niatan untuk blusukan, dan bukan maksud hati untuk menyaksikan warna-warni kehidupan yang berbeda, namun dengan berjalan kaki tiap pagi menuju tempat bekerja yang tidak lebih dari dua kilometer, banyak cerita hidup yang kusaksikan di sepanjang perjalanan kecilku, yang menambah rasa bersyukurku atas banyak kemudahan dan nikmat kasih Tuhan yang diberikan kepadaku.

Bapak setengah tua yang hampir setiap pagi saat aku melaluinya sekitar jam setengah enam pagi, masih tidur njingkrung di dalam gerobaknya, diatas tumpukan botol-botol plastik bekas minuman, pagi tadi dari kejauhan kulihat sudah asyik jongkok di depan seorang perempuan yang ditemani anaknya yang masih kecil. Saat mendekat, kulihat lebih jelas, ternyata bapak kita ini sedanng jajan minuman hangat, ngopi susu bukinan perempuan penjual minuman dalam tenggok. Tenggok yang kutengok berisi botol-botol dan termos kecil digeletakkan di pinggir jalan, di samping anak laki-lakinya yang masih ngantuk mengusap-usah matanya yang masih setengah lengket.

Kusaksikan bapak kita asyik menikmati kopi susu hangatnya dengan duduk di atas batu pinggir jalan, sambil ngobrol dengan penjual minumannya. Sungguh tangguh manusia-manusia ini, bapak yang bertempat tinggal di atas gerobak pengumpul botol plastiknya, yang pernah kulihat di sekali pagi, turun sejenak, berjalan sekitar lima meter menjauhi gerobaknya, untuk buang air kecil, dan kemudian kembali lagi naik ke gerobaknya untuk meneruskan mimpinya. Ibu penjual minuman yang sangat amat sederhana, yang juga memiliki pasar pembelinya sendiri, serta anak kecilnya yang tangguh ikut menamani ibunya merelakan waktu tidurnya yang sebenarnya masih bisa dinikmati dan dibutuhkannya.

Mereka semua, dengan segala kesederhanaan, dengan segala keterbatasan dengan segala kekuatannya, mampu mandiri, tangguh, menziarahi hidupnya dengan kegiatannya yang tidak mengganggu orang lain. Mereka nampak bahagia bercengkrema dalam keterbatasannya yang jauh dari ukuran layak yang kukeetahui. Dengan kekurangannya, dengan segala keterbatasannya, mereka telah mengajariku atas rasa syukur. Berkatilah mereka Tuhan dengan kesabaran dan ketangguhan untuk terus memuliakanMu dengan semangatnya mengisi hidupnya dengan bekerja dan bergembira saling menguatkan.

Blog, Soft skill Tags:mandiri

Post navigation

Previous Post: Simbah Penjual Tempe di Tepi Trotoar
Next Post: Penerimaan Mahasiswa Baru 2014

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.




Gria Gowes Map

Blog Traffic

Pages

Pages|Hits |Unique

  • Last 24 hours: 0
  • Last 7 days: 0
  • Last 30 days: 0
  • Online now: 0
garcinia cambogia effets secondaires

Recent Posts

  • Gowes Mataram di Yogyakarta
  • Nandan dan Kuda
  • Kerinduan yang Sama
  • Gowes Tol Kahyangan Gunung Merbabu

Copyright © 2025 Gria Gowes Homestay.

Powered by PressBook WordPress theme