Views: 36
Belum lewat dua minggu sejak engkau tergolek tak berdaya di ICU selama lebih dari seminggu. Dan di usiamu yang sudah lebih dari tujuh puluh delapan tahun, dengan tenagamu yang sangat jauh berkurang dari saat mudamu, bahkan untuk berdiripun, kadang engkau masih perlu dibantu, serta bertongkat untuk berjalan. Bahkan engkau masih memakai pempers, agar lebih mudah untuk buang air kecil.
Pagi itu aku menengokmu di kamarmu, kulihat engkau duduk berdoa, dan kemudian pelan-pelan kau ambil selimutmu. Aku amati, apakah engkau akan rebah berbaring kembali, bersembunyi dibawah selimutmu di pagi itu……, ternyata aku keliru. Perlahan-lahan engkau mencari ujung-ujung selimutmu, engkau temukan satu ujung selimut dengan ujung lain selimutmu. Dan terus kau gerakkan tanganmu perlahan. Engkau melipat, engkau merapikan selimutmu.
Aku kagum pada semangatmu untuk sehat, bahkan mulai sejak di rumah sakit, segera sesudah keluar dari ICU, saat masih lemah, meski masih enggan untuk makan, namun engkau berusaha untuk mampu memenuhi kewajibanmu untuk meminum obatmu. Dengan disuap bubur, dan sekali-sekali kuletakkan pil obat di sendok bubur, engkau mampu, satu demi satu memasukkan obat ke dalam tubuhmu. Luar biasa, aku sendiri kagum. Enam buah pil mampu engkau telan dengan perlahan tapi yakin. Karena engkau ingin sehat.
Terus semangat ibuku. Tuhan memberkatimu.