Views: 74
Allah adalah Allah masa kini dan kepada orang-orang yang mau mendengarkan masa kini dengan teliti, Ia menuntun langkah-langkah yang akan membawa mereka ke masa depan sebagai pemimpin masa depan yang dikehendaki Allah.
Godaan 1 : Menjadi relevan
- Pemimpin masa depan adalah orang yang berani menampilkan diri sebagai yang tidak relevan, berada di dunia ini tanpa sesuatupun yang ditawarkan kecuali dirinya sendiri yang ringkih, yang memungkinkannya untuk masuk ke dalam kesetiakawanan yang mendalam dengan orang-orang yang mengalami kecemasan di balik gemerlapnya keberhasilan, dengan membawa cahaya cinta kasih.
- Di setiap saat, disetiap titik waktu, pemimpin masa depan berdiri sebagai diri yang ringkih apa adanya, rendah hati, terbuka untuk kasih dan siap membagikannya, terlepas dari hasil-hasil dan tidak bisa mengandalkan lagi kepada apa yang sudah dicapainya di masa lalu.
- Tindakannya harus membawa penyembuhan, perdamaian, hidup baru dan harapan setiap saat.
- Disiplin yang perlu dilakukan adalah doa kontemplatif, agar selalu setia dalam pengenalan cinta kasih Allah yang tanpa syarat, tanpa dikuasai keinginan menjadi relevan atau menjadi hebat
Godaan 2 : Menjadi hebat
- Pemimpin masa depan adalah orang-orang yang menghindarkan diri dari keinginan untuk menonjol seorang diri, menjadi bintang dan pahlawan.
- Pemimpin masa depan adalah seperti penggembala domba-domba dan memberi perhatian kepada mereka, bukan sebagai seorang profesional yang tahu segala masalah yang dihadapi domba-dombanya, tetapi sebagai saudara atau kawan yang ringkih yang mengenal dan dikenal, yang saling memberi perhatian dan diperhatikan ,yang mengampuni dan menerima pengampunan, yang mencintai dan dicintai.
- Kunci pemimpin masa depan adalah pelayanan, yang menunjukkan kita telah dipilih untuk membuat kasih kita yang sangat terbatas dan bersyarat menjadi pintu masuk ke dalam kasih Allah yang tak terbatas dan tanpa syarat.
- Disiplin yang harus dilakukan adalah disiplin pengakuan dan pengampunan, yang selalu mengakui kemalangan dirinya dan mohon pengampunan kepada orang-orang yang mereka layani.
Godaan 3: Menjadi berkuasa
- Kecenderungan manusia sering lebih mengedepankan kekuasaan, yang dengan lebih mudah dilakukan dibanding tanggung jawab kasih yang lebih sulit. Kita sering lebih mudah menjadi allah daripada mencintai Allah, lebih mudah menguasai orang dari pada mencintai mereka, lebih mudah memiliki hidup dari pada mencintai hidup.
- Tantangan kita adalah terus menerus berusaha melepaskan kekuasaan agar dapat mengikuti jalan utama yang penuh kerendahan hati.
- Disiplin yang harus dilakukan adalah doa yang terus menerus menghubungkan diri kita dengan cinta pertama Allah yang tanpa batas dan tanpa syarat. Allah menghendaki kita terus menerus bergerak dari keinginan relevan menuju kehidupan doa; dari usaha untuk menjadikan diri populer menuju pelayanan komunal dan timbal balik; dari kepemimpinan yang dilandaskan pada kekuasaan menuju kepemimpinan yang secara kritis menjernihkan arah kemana Allah membawa kita.
Renungan dari Buku dalam nama Jesus, permenungan tentang kepemimpinan kristiani , oleh Henri JM Nouwen (Penerbit Kanisius, 1993)