Views: 51
Ketika pulang sekolah, sesudah makan ibu memberi roti iris, itulah saat paling menyenangkan di saat aku kecil. Aku tidak tahu pasti apa nama benernya makanan itu, tapi kami menyebutnya roti iris, karena selalu diiris-iris dahulu oleh ibu, tipis-tipis, sebelum dibagikan ke kami anak-anaknya
Kemarin sore, saat pulang dari sepedaan, membuka kulkas, dan kulihat roti iris itu, meskipun bentuknya berbeda. Yang ada di kulkas hari ini kotak (lha wong wadahnya kotak bentuknya yaaa 🙂 ), sedangkan kalau bikinan ibu selalu bulat dengan lobang ditengahnya sesuai loyang yang diberikan. Dan yang di kulkas hari ini sudah dipotong-potong dengan potongan-potongan maha besar dibanding irisan-irisan ibu kala itu.
Roti iris, bagi kami sekeluarga merupakan makanan istimewa. Ibu membuat roti iris ini di saat-saat khusus, dan di saat-saat kami anak-anaknya merengek-rengek minta dibuatkan .
Dan kami, paling tidak saya, tidak pernah bosan dengan roti iris ibu ini.
Matur nuwun mbak Aniek, yang sudah membuatkan dan mengirimi kami makanan kesukaan kami ini, yang bukan hanya kami suka rasanya, namun kami juga suka kenangan indah akan ibu kami yang selalu terhadirkan ketika melihat dan menikmatinya. Tuhan memberkati mbak Aniek sekeluarga. Berkah Dalem
(Nandan Griya Idaman, jam empat pagi, mumpung Noery masih tidur..bisa bebas menikmati roti irisnya)