Views: 45
Pertama kali mendengar adanya rencana kegiatan Audax 64 tahun UGM gowes Surabaya-Yogya dari mas Joko Sumiyanto, langsung pingin banget ikutan. Keberanian untuk ikutan adalah mempertimbangkan bahwa yang akan ikutan sebagian adalah bapak-bapak yang berusia jauh di atas umur saya, dan beberapa kali pernah gowes sama-sama, yang kemungkinan saya masih bisa “ngimbangi”, meski di belakangnya dikit…. Namun dengan berbagai pertimbangan, terutama sudah tidak memiliki hari cuti lagi, saya hanya bisa ikut paket Yogya-Solo pulang pergi, paket hari Sabtu dan Minggu, dibawah pimpinan Pak Djoko Luknanto…lumayan, pengalaman yang menyenangkan.
Audax 64 tahun UGM merupakan kegiatan yang dikoordinir oleh goweser-goweser Alumni Sipil UGM S3 Gama, dengan caranya sendiri dalam memperingati ulang tahun Universitas Gajah Mada ke 64 dengan bersepeda dari Surabaya ke Yogyakarta. Berangkat dari Surabaya hari Jum’at 13 Desember 2013 menuju Nganjuk, kemudian pagi harinya dilanjutkan dengan Etape 2 dari Nganjuk ke Solo, dan hari Minggu, 15 Desember 2013 etape ke 3 dari Solo ke Yogya.
Sementara rombongan dari Surabaya berangkat ke Nganjuk hari Jum’at pagi, dan kemudian Sabtu pagi dengan tambahan beberapa peserta baru rombongan berangkat dari Nganjuk ke arah Solo, di bagian lain, dari Yogyakarta pada hari Sabtu pagi, 14 Desember 2013 telah berkumpul sembilan orang goweser, Pak Djoko Luknanto dan Ibu Ratna, Pak Nizam dan Ibu Wati, mas Lukman dan putranya, Pak Budi Yuwono, mas Harun dan saya. Bersembilan memulai perjalanan Audax 64 tahun UGM dari Yogya menuju Solo.
Perjalanan dari Yogya ke Solo dilalui dengan nikmat, santai dan diselingi dengan sarapan pagi di Rumah Makan bu Mayar Cawas. Total waktu perjalan sekitar 3.5 jam. Yang istimewa dari rombongan ini adalah sepeda yang digunakan Pak Djoko dan istri yang berupa sepeda tandem Bike Friday. Setiba di Solo langsung check-in, masuk hotel dan istirahat.
Sore harinya, rombongan dari Yogya, kembali naik sepeda, dalam cuaca dengan mendung tebal, menuju Jurug, bagian Timur kota Solo untuk menjemput rombongan dari Nganjuk. Sekitar pukul setengah lima sore, rombongan pertama dari Nganjuk tiba di Jurug. Luar biasa melihat bapak-bapak, yang sebagian besar sudah berusia lebih dari kepala lima, masih sangat segar, penuh canda tawa tiba di Solo setelah seharian mengayuh sepeda hampir 150 km dari Nganjuk.
Setelah berkoordinasi sejenak, rombongan dipimpin mas Mitrabani dan dikawal oleh mobil PJR bersama-sama menyelesaikan perjalanan menuju rumah dinas wakil walikota Surakarta, untuk diterima oleh para anggota Kagama Solo.
Luar biasa sambutan Kagama Solo beserta bapak Wakil Walikota Surakarta dan ibu beserta putra-putri Solo. Sambutan yang ramah, dengan hidangan makan malam yang khas Solo, iringan musik dan nyanyian yang juga khas Solo. Sejenak bertukar cerita dan kabar, rombongan meninggalkan rumah dinas wakil walikota Solo menuju ke tempat penginapan, setelah janjian Minggu pagi para anggota Kagama Solo akan melepas perjalanan para goweser di tempat penginapan jam lima pagi.
Setiba di tempat penginapan, acara belum selesai, sambutan Mie Sehati dari mas Eko dkk, serta wedang ronde di halaman hotel sudah menunggu untuk dinikmati bersama para goweser di tengah-tengah rintik hujan yang tiada hentinya sejak perjalanan dari Jurug sore tadi. Beberapa goweser memilih cepat-cepat menikmati mie dan langsung istirahat untuk mempersiapkan perjalanan etape terakhir esok pagi.
Minggu pagi, 15 Desember 2013, pagi-pagi benar para goweser sudah bersiap-siap, memakai jersey baru warna orange pembagian dari panitia, menyantap sarapan yang sudah disediakan panitia berupa pisang, roti pisang dan kopi serta teh, dan tentunya tidak lupa sambil berfoto-foto sambil ngobrol ngalor ngidul. Menarik, gathuk-ginathuk, ketemu teman-teman alumni SMA1 Solo sebanyak 4 orang.
Tepat pukul lima pagi, diawali dengan doa dipimpin oleh anggota Kagama Solo, rombongan meninggalkan Solo dipandu oleh mobil PJR yang sangat membantu membuka jalan bagi anggota rombongan. Para goweser dengan semangat paginya, langsung tancap pedal. Secara alami rombongan terbagi menjadi dua kelompok besar, satu kelompok di bagian depan dengan kecepatan tinggi, dan satu kelombok di belakang yang lebih memilih lebih santai.
Menarik melihat tiga orang marshal rombongan ini, mas Bagus Abdurrahman Wahid, mas Rofi Miftahul Fadhli dan mas Fauzan Sandy. Mereka bertiga sangat profesional dalam mengawal seluruh anggota rombongan mulai dari Surabaya sampai finis di Yogya. Tantangan dari rombongan ini adalah sangat beragamnya peserta Audax 64 UGM, ada yang sangat profesional seperti mas Fanny Gunawan dan beberapa goweser yang sudah lama menekuni sepeda dan tangguh, sampai ke bapak-bapak yang sudah berumur kepala enam dan beberapa penyepeda yang baru saja mulai menekuni gowes.
Keberagaman in menarik, karena ada yang ingin bisa menggowes dengan kecepatan tinggi, dan memang kuat, dan ada juga yang ingin lebih santai, dan mereka bertigalah, para super marshalls, yang bertanggung jawab memastikan semua anggota rombongan berada dalam pengawasannya, jadi ada satu yang kencang di depan, satu di bagian paling belakang, dan satu di tengah. Dukungan yang luar biasa, sekaligus membantu masalah teknis persepedaan kalau ada gangguan-gangguan di sepeda.
Kurang dari 2 jam perjalanan, sebelum pukul tujuh pagi rombongan pertama sudah mencapai Prambanan dan bertemu dengan para goweser penjemput dari Yogyakarta yang kompak berseragam hijau dan putih yang dipimpin pak Budi, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM. Riuh rendah dan seru suasana di Prambanan tempat bertemuanya goweser dari arah Solo, goweser dari Yogya dan juga para panitia yang menyediakan sarapan arem-arem, pisang dan minuman.
Banyak berjumpa teman-teman lama di tempat ini, dan seru foto-fotoan, terutama aksi Pak Djoko Luknanto dan mbak Judi Aning yang sangat energic mengabadikan suasana pagi itu di Prambanan sambil menunggu lengkapnya semua anggota rombongan dan kesiapan acara di Baliurung UGM.
Sekitar pukul delapan kurang sedikit, rombongan melanjutkan perjalanan kembali dengan suasan yang sangat santai menuju ke Balairung UGM, lurus melewati jalan Solo, dan belok kanan di jalan Cik Di Tiro, lurus menuju ke UGM. Sejak di jalan Cik Di Tiro, suasana penyambutan sudah terasa. Hari minggu ini UGM punya hajat besar, beraneka kegiatan tumpah ruah di Bulaksumur.
Rombongan goweser masuk ke halaman Balairung UGM, diterima oleh Menpora dan bapak Rektor, dengan berfoto bersama di tangga Balairung UGM diawali dengan bernyanyi Padamu Negeri secara spontan yang benar-benar membuat mrinding.
Satu persatu peserta menerima medali dari Menpora yang didampingi oleh bapak Rektor UGM. Sangat meriah suasananya. Selamat Ulang Tahun UGM, Terima kasih kepada semua anggota panitia dan seluruh pendukung kegiatan Audax 64 UGM ini. Sukses.
Hore Ada ayeee…!!!
Akhirnya bisa gowes bareng sama Pak Adi. 😀 *sungkem*