Skip to content

Gria Gowes Homestay

Homestay di Yogyakarta

  • Home
  • Blog
    • Homestay
    • Leluhur
      • Wonodikromo
      • Setromenggolo
    • Rute Gowes
    • Soft skill
  • Home Addicts
  • Youtube
  • Contact Us
  • About Us
  • Buy Adspace
  • Hide Ads for Premium Members
  • Toggle search form
Jalan Becek Bukan Halangan

Gowes di Siabu Bangkinang 24 Januari 2013

Posted on January 24, 2013September 6, 2016 By 1 Comment on Gowes di Siabu Bangkinang 24 Januari 2013

Views: 57

Dua puluh empat Januari 2013 Libur Hari Raya Maulid Nabi  Muhammad SAW 1434 H. Dua puluh orang penggemar sepeda dari Rumbai sebelum pukul enam pagi sudah berkumpul di RCC Rumbai. Penuh semangat naik ke bus berangkat menuju Siabu di Bangkinang. Kurang dari dua jam, rombongan mencapai tujuan, di depan papan Pangkalan TNI AU Roesmin  Nurjadin, dan segera melakukan persiapan, membongkar sepeda dari atas pickup yang telah lebih dahulu mencapai tujuan dikendarai mas Hendra.

Siap Berangkat
Siap Berangkat

Gowes kali ini berbeda dengan gowes-gowes sebelumnya. Perbedaan yang pertama, gowes bersama di luar kota, namun dengan jarak tujuan yang hanya dua jam, dan tidak perlu menginap. Biasanya kami gowes ke Payakumbuh yang perlu waktu tempuh enam jam dan menginap. Perbedaan yang kedua, yang menjadi pengalaman yang sangat menarik dan lebih menyenangkan, adalah panduan yang dilakukan mas Burhan, track master kami pagi ini,yang tidak ikut gowes, namun sudah melakukan persiapan di hari sebelumnya, dengan memilihkan jalur yang perlu kami lalui, dengan menyebarkan petunjuk, berupa potongan-potongan kecil kertas putih di sisi kiri sepanjang perjalanan. Sangat jelas petunjuknya, sehingga membuat kami yakin, bahwa kami tidak akan tersesat, meskipun kami jauh dari rombongan besar. Mas Burhan terlihat sudah sangat pengalaman, dimana dia memberikan potongan-potongan kertas sangat tepat di tempat-tempat yang kemungkinan kami ragu. Di setiap persimpangan jalan selalu lebih banyak potongan-potongan kertas, dan di sepanjang jalan lurus di beberapa spot penting yang membuat kami selalu mantap untuk mengayuh sepeda kami.

Gaya Dulu
Gaya Dulu

Setelah  mendapatkan briefing singkat dari mas Koko,ketua rombongan kami dan mas Burhan track master kami, serta doa bersama, segeralah berhamburan dua puluh sepeda dan pengendaranya memulai perjalanan di Siabu. Kondisi jalan di

awal-awal lebih banyak tanah berpasir yang becek di tengah-tengah kebon sawit, kebon karet dan perkampungan penduduk berganti-ganti. Rombongan terpecah-pecah menjadi beberapa kelompok sesuai keinginan masing-masing yang dipengaruhi beberapa faktor, seperti kekuatan kayuh, kekuatan nafas, maupun motivasi masing-masing, terutama dalam berfoto-foto. Ada beberapa orang yang sangat senang berfoto-foto di sepanjang jalan, sehingga memilih untuk lebih banyak berhenti berfoto-foto. Dan hal itu tidak menjadi masalah di tour kali ini, tidak saling mengganggu dengan yang lebih senang lebih kencang mengayuh sepedanya. Petunjuk berupa sebaran kertas putih sangat jelas, sehingga sendirianpun gowes tidak khawatir tersesat.

Jalan Becek Bukan Halangan
Jalan Becek Bukan Halangan

Kurang lebih dua setengah jam kami mengayuh sepeda, tibalah kami di pinggir jalan asphal, dan telah menunggu pickup kami dengan suntikan air minum, semangka,jeruk dan pisang yang disiapkan mas Burhan. Sangat pas dengan yang kami butuhkan saat itu. Dengan cepat buah-buahan segar tersebut kami habiskan. Dan setelah istirahat sejenak, perjalanan kami lanjutkan di jalan yang lebih nyaman, berupa asphal dan jalan yang sudah diperkeras di perkampungan penduduk menuju ke tempat finish. Sejenak kami istirahat di halaman Masjid Al Yaqin, Sei Abang desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Bangkinang. Segera setelah kami semua berkumpul, perjalanan berlanjut menuju ke sungai yang indah tempat kami menikmati makan siang.

Mandi Basamo
Mandi Basamo

Sungai tempat kami makan siang kali ini sangat menarik. Sungai sangat bening, tidak terlalu dalam dengan aliran air yang nyaman, dengan  ikan-ikan berlarian di kedalamannya. Kurang lebih selama satu jam kami bermain-main dan makan siang di tempat ini. Berbagai gaya istirahat, berbagai gaya mencuci sepeda dan berbagai gaya makan siang dengan lauk ayam dan telur serta jengkol yang luar biasa nikmat.

Istirahat Sejenak
Istirahat Sejenak

Etappe terakhir dari lokasi sungai tempat kami makan siang menuju ke masjid Al Yaqin tempat finish kami. Bus dan pickup sudah menunggu. Beberapa teman langsung mencucikan sepedanya di tempat cuci motor dan mobil yang berada di depan masjid, dan beberapa orang langsung mandi bergantian di satu-satunya kamar mandi masjid. Sekitar pukul tiga sore, kami berangkat meninggalkan masjid dengan bus. Tidak lupa rombongan mampir di Lopek Bugi sambil minum teh ginseng sebelum menyelesaikan perjalanan kembali ke Rumbai. Tiba di Rumbai sekitar pukul lima sore, dan semua sepeda sudah tertata rapi di lapangan parkir RCC ditunggui mas Hendra dan mas Rosyid, yang tidak bisa mengikuti gowes hari ini, namun berperan besar, mulai dari menyediakan arem-arem beras merah untuk sarapan di bus, dan memastikan semua sepeda dan pengendaranya selamat sampai tujuan. Terima kasih teman-teman semua. Sampai jumpa di gowes berikutnya. God bless us.

Blog, Gaya Hidup Sehat, Gowes Tags:gowes, sepedaan rumbai, Siabu

Post navigation

Previous Post: Gowes ke Cangkringan
Next Post: Public Lecture di PCR Bersama Pak Jim Crompton

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.




Gria Gowes Map

Blog Traffic

Pages

Pages|Hits |Unique

  • Last 24 hours: 0
  • Last 7 days: 0
  • Last 30 days: 0
  • Online now: 0
garcinia cambogia effets secondaires

Recent Posts

  • Gowes Mataram di Yogyakarta
  • Nandan dan Kuda
  • Kerinduan yang Sama
  • Gowes Tol Kahyangan Gunung Merbabu

Copyright © 2025 Gria Gowes Homestay.

Powered by PressBook WordPress theme