Views: 87
Gambaran pertama setiap kali mendengar Gunung Kidul adalah daerah yang panas, gersang dan kering. Bagi anda yang masih memiliki gambaran yang sama dengan saya itu, dengan sekali gowes ke Air Terjun Gedad Gunung Kidul, gambaran tersebut akan berubah 180 derajat. Sepanjang perjalanan mulai lepas dari Imogiri, naik ke arah Selopamairo, belok kiri menembus hutan jati, sejauh mata memandang dan sedekat keteduhan yang diberikan pepohonan di sepanjang jalan adalah hijau subur. Dan ujung gambaran yang kami temukan di ujung perjalanan kami siang ini adalah air yang melimpah ruah, yang turun dari ketinggian, yang dinamakan ATG..Air Terjun Gedad, di dusun Gedad, desa Banyusoco, kecamatan Playen, kabupaten Gunungkidul
Berawal dari foto mas Jonet di facebook yang memperlihatkan gambaran saat mengunjungi Air Terjun Gedad, dan menuliskan pengalamannya mengunjungi tempat tersebut, sangat mengiming-imingi kami untuk bisa ikut menikmati air terjun ini. Tulisan mas Jonet sangat jelas menerangkan bagaimana cara menuju ke air Terjun Gedad ini. Dan jadilah janjian untuk gowes ke ari terjun Gedad ini hari Sabu, 18 Februari 2017.
Gria Gowes Homestay-Ringroad Giwangan
Janjian kumpul pagi itu adalah jam 05:45 di ringroad selatan-Giwangan atau perpotongan jalan Imogiri Timur dan ringroad Selatan. Saya keluar rumah jam lima lebih sedikit menuju ke Tugu, Statiun Tugu, Malioboro dan menuju tempat kumpul. Sepanjang kiar-kira 12 km perjalanan ini banyak obyek untuk foto-foto, mulai dari Tugu Yogya, stasiun Tugu, dan Malioboro yang di pagi itu sudah ramai para wisatawan.
Ringroad Giwangan-SMP Negeri 3 imogiri
Kami berenam, mas Anas dengan Reno, putranya, dr .Hariyanta, mas Indul, mas Hermawan dan saya berangkat dari tempat kumpul jam enam pagi. Kami menyusuri jalan Imogiri Timur berjalan ke arah Selatan dengan kontur jalan yang sedikit menurun, sehingga menjadi pemanasan yang nyaman. sampai ujung jalan Imogiri Timur, kami belok ke kanan sedikit, kemudian belok kiri ke arah Siluk/Panggang.
Segera seelah masuk ke jalan Imogiri-Siluk-Panggang, pemandangan bukit di depan kami dengan kabut tebal di sela-selanya, yang kata mas Indul berasal dari atas aliran sungai, yang berkelok-kelok seperti naga.
Perjalanan sejauh sekitar 16-17 km kami tempuh sekitar 1 jam
SMP Negeri 3 imogiri-Perempatan Bibal
Dan pamandangan bukit yang berkabut nampak indah di depan, dan itulah bukit yang akan segera kami daki. Sekitar lima kilometer selepas SMP N 3 Imogiri, jalan terus nanjak dengan elevation gain sekitar 360m, dan berkelok-kelok dengan pemandangan bukit-bukit dan lembah yang hijau indah di kiri dan kanan jalan. Kecepatan perjalanan kami hanya sekitar 6 km per jam, thimak-thimik.
Simpang kiri ke SPN Selomapairo trus kami lalui, kami lurus ke depan, dan setelah pompa bensin satu-satunya yang ada di jalan itu, terdapat satu tanjakan lagi sebelum tiba di Simpang Bibal, dimana kalau lurus akan menuju ke Panggang, belok kanan ke Pantai Parang Tritis bagian atas, dan belok kiri akan menuju ke Watu Payung dan lanjut ke dusun Gedad. Di pojok kiri jalan ini ada warung kecil, dan kami membeli minuman dingin untuk mengganti perbekalan yang sudah menipis.
Simpang ini tidak terlalu mencolok, dan jika anda kebablasen, anda akan menemukan “monumen mobil listrik” di kiri jalan. Nah, kalau sampai ke monumen tersebut, artinya anda sudah melewati peremptan Bibal, dan perlu balik arah.
Perempatan Bibal-Air Terjun Gedad.
Foto-foto lain bisa dilihat di google photo.
Perjalanan tahap akhir sepanjang kurang lebih 7 km akan sedikit naik sampai puncak perjalanan ini setinggai 384m di atas permukaan laut, dan kemudian jalan akan sedikit naik dan banyak turun sampai pada elevasi sekitar 130m diatas permukaan laut.
Pagi tadi kami sangat beruntung, karena kami sampai di tempat ini masih pagi kami bisa menikmati kabut putih disepanjang jalan yang menembus hutan jati dan sedikit rumah penduduk di beberapa titik.
Kira-kira 3km dari Simpang Bibal, di kiri jalan kita akan melewati tempat Wisata Watu Payung, namun pagi tadi kami tidak mampir, karena tujuan utama pagi tadi adalah Air Terjun Gedad. Perjalanan di segmen ini sangat menarik dan indah, dengan jalan aspal yang halus namun di beberapa titik ada sedikit kerusakan, dengan hiasan pohon jati di kiri dan kanan jalan serta jurang dengan aliran sungai yang sangat dalam di kiri jalan dan bukit-bukit yang hijau di kejauhan. Saat kami berangkat sungai/jurang yang dalam tidak bisa kami lihat karena tertutup kabut, dan baru saat pulangnya kami bisa melihat kedalamannya.
Setelah sekitar 7km perjalanan dari simpang Bibal, seperti petunjuk mas Jonet, di kanan jalan akan ketemu dengan Madrasah Ibtidaiyah YAPPI Gedad. Nah, sekitar 200m ke depan, di kirim jalan, di satu turunan, ada jalan belokan ke kiri, dan pagi itu masih terpampang Spanduk merah selamat datang di Obyek Wisata Air Terjun Gedad.
Foto-foto lain bisa dilihat di google photo.
Nah, dari ujung jalan ini sampai ke lokasi Air Terjun Gedad hanya sekitar 150m, jalan masih belum diaspal, dan saya memilih untuk menuntun. Saat kami datang, tempat ini masih sangat sepi, karena kami datang masih sangat pagi, namun saat kai meninggalkan lokasi ini, di ujung jalan ini sudah berjaga beberapa pemuda dengan tiket retribusi.
Air Terjun Gedad
Air Terjun Gedad ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter, dengan susunan batu yang menonjol pada dindingnya, sehingga air turun akan mengalir ke berbagai arah. Hal ini yang membuat Air Terjun Gedad ini menunjukkan pesona indahnya. Dan keindahan ini dilengkapi dengan kolam kecil di ujung bawahnya, sehingga menjadi tempat yang nyaman bagi yang senang ciblon.
Foto-foto lain bisa dilihat di google photo.
Dari informasi salah seorang pemuda yang saya temui, dikatakan bahwa awalnya tempat ini kurang begitu terurus, dan digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Beberapa waktu lalu tempat ini dibersihkan dan dibuat juga jalan dengan papan-papan kayu di depan air terjun, sehingga menjadi lebih nyaman untuk bisa dinikmati.
Pagi tadi, kami juga sempatkan minum teh dan menikmati gorengan di salah satu rumah di dekat air terjun, yang nampaknya baru akan mulai berjualan. Bahkan tadi pagi kami minta digorengkan ikan lele yang disajikan dengan sambel bawang, daun pepaya dan nasi hangat..uenak banget….kalau minat, lain kali bisa telpon duluan agar bisa dimasakkan ibundanya mas Muhidin, No HP 081332603785 atau 087839435490.
Selamat menikmati Yogya dengan bersepeda, termasuk rekaman di relive.
Tadi pagi saya kesana bareng komunitas Ente Jogja dan Gowes Kolaborasi. Gak sempat main air. 😀