Views: 87
Pantai yang terletak di desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini diberikan nama “Melasti” karena pantai ini digunakan sebagai tempat untuk kegiatan upacara melasti / penyucian diri oleh masyarakat sekitar yang biasanya dilakukan menjelang perayaan hari raya Nyepi di Bali. Kondisi geografis area pantai Melasti mirip dengan Pantai Pandawa yang pernah saya kunjungi sebelumnya, yaitu memiliki tebing kapur, sehingga dalam perjalanan menuju ke bibir pantai, akan disuguhi dengan pemandangan bukit kapur.
Hari Selasa, 14 Mei 2024, sesudah mengitari pulau Nusa Gede atau Pulau Peninsula, perjalanan gowes saya lanjutkan dengan melalui jalan setapak di bibir pantai pulau Bali, untuk menuju ke Pantai Melasti. Namun perjalanan asyik disepanjang pantai hanya bisa saya jalani sekitar 1.2 km, karena memang sudah tidak ada jalan lagi di bibir pantai itu. Dan saya belok kanan melalui halaman salah satu hotel untuk menuju ke jalan raya.
Perjalanan menuju Pantai Melastri melewati Jalan Nusa Dua Selatan yang banyak rolling-rolling dan tanjakan panjang di awal, di sekitar Hotel Mulia, berjarak sekitar 14 km. Hari masih pagi, dan cuaca nikmat melalui jalan yang halus dan sepi.
Perjalanan melewati simpang masuk ke Pantai Pandawa, dan masih terus lanjut lurus. Sekitar KM ke 10 alur jalan menjauh ke arah Utara untuk masuk ke daerah pemukiman atau jalan lama, dan kemudian berbalik ke Arah Selatan menuju pantai Melastri.
Sekitar 2 km terakhir menuju pantai, jalan dominan turun dan ketika dekat dekat pantai akan melallui akses jalan masuk ke pantai yang dibuat dengan pembelahan tebing. Pemandangan yang mirip bisa dilihat di pantai Pandawa menjadi sebuah daya tarik wisata dimana tebing dikeruk dan dijadikan akses jalan yang melingkar. Dari pinggir jalan di ketinggian itu kita bisa melihat situasi pantai dibawah, termasuk sebuah anjungan anjungan yang menjorok ke laut dan urugan bebatuan kapur sebagai pencegahan abrasi pasang surut air laut.
Pemandangan alam yang bisa dinikmati di Pantai Melasti adalah berupa pantai dan keindahan bebatuan karang yang menjulang tinggi serta gulungan ombak dengan gelombang yang tinggi. Dan disii agak Barat pantai Melasti, mempunyai keunikan tersendiri dimana keunikan itu merupakan hamparan pasir putih yang masih alami, yang bisa untuk bermain-main langsung di hamparan pasirnya.
Saat gowes di hari Selasa ini saya hanya sampai di jalan di atas tebing dan melihat keindahan ke bawah. Pada 3 hari berikutnya, hari Kamis sore saya main lagi ke Pantai Melasti bersama keluarga sampai ke hamparan pasir di tepi laut.
Saat kembali dari gowes, saya mencoba balik ke hotel melalui jalan lain, melalui jalan disebelah Utara dari Jalan Nusa Dua Selartan yang saya lewati waktu berangkat. Nama jalannya adalah jalan Darma Wangsa. Dan ternyata jalannya lebih ramai karena lebih banyak pemukiman dan lebih rolling-rolling, lebih banyak mengeluarkan tenaga untuk kembali ke hotel. Namun masih Ok lah….