Views: 79
Jum’at malam, 2 September 2016 seusai ketemu mas Yudi dari pekanbaru, mas indul dan mas Jok Sum serta putrinya di Sate Klotok Pangestu, saya telpon gojek untuk balik ke rumah. Cepet dapat gojeknya, dan cepat juga datangnya. Top dah gojek di Yogya.
“Sampun dangu ngojek pak?” (Sudah lama ngojek pak), aku bertanya dalam perjalanan naik gojek. “Sampun pak, 25 tahun dalem ngojek pangkalan, dan sekarang gojek pak”, jawab bapaknya. Hebat juga sudah dua puluh lima tahun jadi tukang ojek pangkalan, bersedia dan bisa berubah untuk mengikuti perkembangan jaman, pindah ke gojek. Beberapa kenalan tukang ojek di Jakarta, tidak mau ikut gojek, dengan berbagai alasannya, termasuk alasan setia kepada para pelanggannya.
“Dalem nggak ninggal pelanggan koq pak” (Saya tidak meninggalkan pelanggan saya), kata bapak tukang gojek saya malam itu. “Tiap pagi saya selesaikan dulu tugas ngojek para pelanggan lama, baru sesudah selesai saya buka aplikasi gojeknya, dan saya mendahulukan pelanggan saya dari pada gojek”, imbuhnya. Setia ke pelanggan menjadi prioritasnya.
“Bagaimana penghasilan dari gojek pak? ” tanyaku. “Wah, luar biasa pak, rejeki saya berlipat-lipat pak, bonusnya saja besar banget pak”, ujarnya dengan penuh semangat. “Bapak perlu paham lho, belum tentu rejeki gojek ini akan terus langgeng”, aku sampaikan ke bapak gojek, dan kaget juga saya dengan jawabannya.
“Leres pak, kulo bener-bener ginakaken rejeki punika buat hal-hal yang jangka panjang” (Benar pak, Rejeki ini benar-benar saya gunakan untuk hal-hal yang bersifat jangka panjang) . “Pertama rejeki gojek ini sudah jadi motor ini pak, terus kami belikan kambing, sudah punya dua kambing dan sapi sekarang kami pak”, dengan semangat bapak gojek bercerita.
“Setiap hari penghasilan, langsung saya berikan ke istri. Saya hanya pegang untuk siap-siap kalau ada yang memakai layanan go-mart atau go-food”. Huebat tenan bapak gojek ini. “Dan istri saya, sangat hemat, gemi untuk menggunakan uang rejeki ini dengan baik”.
Matur nuwun pak gojek, bayaran ongkos gojek saya malam itu sangat teramat murah dibanding pelajaran indah yang sudah bapak berikan, yang mengingatkan aku kembali untuk bersyukur dan menggunakan rejeki dengan bijaksana.
Berkah Dalem