Views: 75
Menurutku pak bupatine sing salah, bupati koq muda banget, atletis, dan kuat banget nggowese hehehehe
Menyenangkan ikut merasakan perubahan besar di pemerintahan, orang muda energic yang berkarya dan mempimpin dengan rendah hati dan bersedia mendengarkan suara warga untuk kemajuan daerahnya
Sabtu sore, saat kami sedang di Solo untuk persiapan doa 1 tahun meninggalnya ayah kami, ada teman dari Yogya kirim pesan di salah satu WA group, ngajak gowes di Wonogiri Minggu pagi, “Pak Bupati Wonogiri ngajak sepedaan, bersama dokter-dokter dari Yogya yang sedang mengadakan bakti sosial di Wonogiri”, katanya. Langsung saja, saya jawab siap menemani, asal ada teman yang bisa membawakan sepeda dari Yogya ke Wonogiri. Dan mas Indul yang baik bersedia membantu mengambilkan sepeda dari rumah untuk dibawa ke Wonogiri.
Meskipun saya sadar, bahwa Minggu sore saya harus berada di Yogya untuk kemudian naik kereta api balik ke Jakarta, tapi saya siap saja sepedaan menemani pak bupati. Paling sepedaan fun-fun, santai, dan jam 10an bisa nggeblas balik Yogya.
Minggu pagi, jam 05:30 kami berangkat dari Solo menuju Wonogiri, agar bisa tiba jam 07:00 di RSUD Wonogiri tempat janjian ngumpul untuk start sepedaan.
Surprise, ketika jumpa pertama kali dengan pak Bupati, yang bernama Pak Joko Sutopo atau dikenal luas dengan panggilan mas Jekek, weee, pak Bupatinya sangat muda, atletis, sangat ramah dan kostumnya sangar, serius goweser tangguh, apalagi lihat sepedanya, Roadbike….Dan kejutan terus berlanjut, begitu berangkat dari RSUD Wonogiri yang tujuan semula ke pantai, mas Jekek langsung melesat kencang jauh di depan melibas tanjakan-tanjakan.
Kira-kira di KM 10 di belokan jalan ke arah Selatan, rombongan depan berhenti, dan kami yang dibelakang menyusul kemudian. Barulah kami tahu bahwa memang mas Jekek ini atlet berbagai cabang olah raga, mulai dari badminton, sepak bola, dan tentunya bersepeda. Ra umum, pantas sangat trengginas melalap jalanan Wonogiri dengan tanjakan-tanjakan yang menantang.
Di sepanjang jalan, konsisten selalu didepan, dan hanya mas Indul teman kami satu-satunya yang masih bisa mengimbangi, sedang yang lainnya gigih dan sabar jauh dibelakang. Dan di beberapa kesempatan melihat petani yang sedang panen di sepanjang jalan, mas Jekek berhenti, menyapa dan berbincang-bincang dengan warganya. Bagi saya ini sangat mengharukan dan membanggakan, ikut menikmati perubahan-perubahan di bidang pemerintahan, seperti yang saya lihat dengan mata kepala sendiri, sosok pak Bupati yang muda, ramah, energic dan dekat dengan masyarakat. Jauh berbeda dengan bayangan saya, yang masih tersisa dari gambaran pak Bupati itu ya sudah sepuh, matang, dan berwibawa jaga jarak.
Akhirnya, karena memang sudah menggeh-menggeh, dan waktu yang sudah agak siang, kami membatalkan niat terus ngowes sampai pantai, dan menyelesaikan kegiatan gowes hari ini di pasar Baturetno, sekitar 40km lebih sedikit dari tempat start di RSUD Wonogiri. Sepeda kami gantungkan di mobil, dan kami balik ke Yogya.
Pengalaman yang menyenangkan, meskipun sangat berbeda dengan yang kubayangkan sebelumnya saat menjawab ya untuk menemani gowes di Wonogiri ini. Menurutku pak bupatine sing salah, bupati koq muda banget, atletis, dan kuat banget nggowese 🙂 🙂
Terus jaga kesehatan mas Jekek, terus semangat mendengarkan suara masyarakat Wonogiri dan memberikan yang terbaik untuk kemajuan Wonogiri.