Views: 147
Sabtu pagi, 18 September 2015 jam 05:35 sampai di KM 0 Yogya, wow….sudah kumpul banyak teman yang sudah janji akan gowes bareng menyusuri rute Audax Yogya 100km. Pas tiba di lokasi, pas acara doa bersama sebelum melakukan kegiatan, dan langsung plas, pancal pedal menuju ke arah Barat, ke arah Wates. Jalan relatif datar, atau menurun dengan kemiringan kecil menuju. Rombongan terbagi menjadi dua kelompok besar, kelompok depan melaju cukup cepat, mengacu ke ukuranku lho….rata-rata sekitar 27 km/jam, dengan tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Hanya berjalan saat lampu hijau di setiap persimpanan jalan dengan pengatur lalu lintas.
Rencana awal, regrouping pertama di Pompa Bensin sebelum Wates, ternyata diblenjani, terus bablas masuk kota Wates. Ada yang berhenti di mini market Wates, namun sebagian besar terus melaju meneruskan perjalanan. Sesuai jalur Audax Yogya 100 km, kami berbelok ke kiri di simpang tiga yang diatur lampu lalu lintas, terus melaju ke arah Brosot.
Jalan menuju Brosot yang berjarak sekitar 15 km jauh lebih sepi dari mobil-mobil besar. Meski tidak semulus di jalur utama Yogya-Purworejo, namun masih cukup nyaman untuk terus melaju terus dengan kecepatan 27 km. Di tengah perjalanan menuju Brosot kami berhenti beberapa saat sambil menunggu teman yang pecah ban.
Selepas Brosot dan menyeberang sungai Progo, kami berbelok kanan menuju pantai Baru. Sekitar lima kilometer dari belokan di Brosot kami tiba di Pantai Baru di tepi jalan Dandles dan odometer menunjukkan 60 km dari rumah, atau sekitar lima puluh kilometer lebih sedikit dari KM 0. Kembali kami beristirahat sejenak foto-foto di tepi jalan Dandeles di pintu masuk pantai Baru.
Perjalanan berlanjut menyusuri jalan Dandles melewati pintu masuk pantai Goa Cemara dan Pantai Samas. Jalan Dandles ini lebar, mulus dan sangat sepi. Sangat nikmat untuk memacu sepeda, namun ternyata tidak secepat di awal-awal perjalanan tadi, karena tenaga sudah mulai berkurang, dan hembusan angin laut dari arah laut cukup terasa. Jarak sekitar lima KM kami tempuh dengan gembira, dan setiba di simpang jalan ke arah Samas, kami belok ke kiri, di jalan menuju ke Bantul. Di sini kami melihat proses pembuatan jalan lurus ke Timur menuju pantai Parang Tritis. Nanti kalau jalan baru ini jadi, tentu akan menjadi jalur yang menarik untuk mengikuti jalan dari pantai ke pantai di tepi laut.
Perjalanan dari arah Samas menuju Bantul kami lalui dengan kecepatan sektar 24 KM/jam. Bagi saya cukup menantang, karena tenaga sudah terasa berkurang. Lintas Audax tidak melalui Bantul, namun kami belok ke kanan ke arah jalan Parang Tritis melalui Ganjuran. Setiba di jalan Parang Tritis langsung belok kiri, melaju ke arah Yogyakarta kembali.
Satu perjalanan menyenangkan, dan nikmat untuk melatih perjalanan 100 km terus menerus dengan istirahat-istirahat kecil. Berangkat dari rumah jam 05:15, menembuh jarak 102 KM, tiba di rumah kembali sekitar pukul 10:45, atau total perjalanan dan istirahat sekitar lima setengah jam.
Foto-foto dapat lihat disini