Views: 715
Akhir tahun 2014…Apa yang istimewa? Aku bisa memilih untuk just like another day, bisa saja seperti hari-hari kemarin, atau suatu hari pada bulan yang lalu, atau suatu saat pada tiga empat bulan yang lalu…Terserah aku lha wong ya hari-hariku sendiri…
Akhirnya aku memilih untuk duduk mengetik di sini, untuk berkilas balik apa yang terjadi dengan diriku pada satu tahun, tahun 2014. Apa yang istimewa menurutku. Apa yang menarik perhatianku. Apa yang bisa kuteruskan untuk tetap kukerjakan, bahkan kuperbaiki agar lebih baik lagi, dan apa yang perlu kuhentikan karena yang kulakukan adalah sesuatu yang tidak baik. Aku bersyukur atas hadiahMu di tahun 2014 dan siap untuk memaknai dan menampilkan wajahMu yang penuh kasih di tahun 2015.
Kereta Api
Hal pertama yang terfikir adalah kereta api. Betapa dalam setahun ini kereta api Jakarta-Yogya dan Yogya-Jakarta menjadi andalanku. Hampir setiap Jum’at malam aku tidur di kereta api Bima Jakarta-Yogya, dan Minggu malam aku tidur di kereta api Taksaka Malam, Yogya-Jakarta.
Menurutku kereta api sekarang sangat hebat. Nyaman untuk ukuranku. Terlambat sih masih kadang terlambat, namun masih dalam batas-batas yang bisa aku tolerir….
Beberapa teman mengatakan, opo ora kesel bolak-balik numpak sepur tiap minggu….Puji Tuhan, saya menikmati, dan gampang tidur nyenyak selama di kereta api, sehingga tidak capek-capek amat….
Dan nampaknya di tahun 2015 kereta api masih terus akan menjadi andalanku untuk menikmati perjalanan Yogya-Jakarta pulang pergi setiap minggu.. Terima kasih bapak-ibu yang meluangkan waktu untuk melayani melalui jasa perkereta apian Indonesia yang semakin baik..semoga terus menjadi semakin baik.
Pemilihan Presiden
Hal kedua yang ingin kutulis adalah pengalaman belajar dan menikmati hiruk pikuk pemilihan presiden Indonesia di tahun 2014. Aku lebih tertarik untuk belajar dari pilihan kecenderungan teman-teman dalam mensikapi kompetisi ini. Secara umum ada dua kelompok besar, terlepas dari pilihannya pada presiden yang mana. Satu pihak adalah teman-teman yang memilih untuk lebih fokus ke hal-hal negatif, dan satu pihak ada teman-teman yang memilih untuk fokus ke hal-hal yang positif. Sekali lagi, ini tidak ada hubungan dengan pilihannya presiden yang mana yaaa..tapi aku lebih mengamati kecenderungan pilihan sikapnya itu.
Bagiku ini menjadi pelajaran menarik, untuk selalu sadar, bersedia belajar mendengarkan, belajar memahami orang lain, belajar melihat hal-hal positif dari orang lain, dan belajar untuk rendah hati terus melayani tanpa peduli pada komentar orang lain.
Indonesia memang luar biasa, sangat banyak orang yang ingin Indonesia menjadi lebih baik, dan bersedia turun tangan ikut serta untuk mewujudkan. Bersedia untuk bekerja di tengah tekanan beberapa saudaranya yang sering mengeluarkan energi negatif, mencela, menjelekkan, mencari kejelekan, mengintai kesalahan orang lain. Selalu ada lilin-lilin kecil di tengah kegelapan.
Banyak banget potensi massa yang tergali selama pemilihan presiden Indonesia di tahun 2014, kreatifitas dalam membuat karya-karya baru, dan puncaknya menurut saya adalah karya crowd sourcing dalam melakukan pengawalan hasil pemilu secara online dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak saling mengenal, yang sama-sama berkeinginan baik, dan bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk bangsa dan negara secara sukarela, saling percaya bahwa teman-temannya bermaksud baik dan percaya Indonesia akan menjadi lebih baik dengan keikutsertaannya.
Pelajaran yang menarik lagi adalah berbahayanya kalau seseorang meyakini sesuatu hal dan terlalu yakin dengan yang diyakininya tersebut dalam menilai seseorang. Orang yang sudah pada posisi tersebut, yang biasanya cerdas dan bijaksana dalam mensikapi banyak hal, bisa menjadi “lucu” dan kurang rasional. Hal ini yang menurutku perlu berlanjut kupelajari dan kupraktekkan, untuk terus belajar dan terbuka terhadap segala masukan dari orang lain, meskipun aku telah merasa memahami dan meyakini sesuatu hal.
Menjadi pencela, menunggu-nunggu peluang untuk mencela, mencari berita yang diinginkan sesuai dengan keinginannya untuk disebarkan, meng echo hal negatif, atau menjadi orang yang terus berkarya untuk melayani tanpa peduli celaan orang lain, namun terus berintrospeksi dan memperbaiki diri adalah pilihan masing-masing.
Terus belajar untuk mencintai dan menghargai orang lain sebagai karya ciptaan Tuhan yang Agung adalah pilihan.
Homestay
Belajar memfungsikan rumah menjadi satu homestay menjadi satu capaian keluarga kami di tahun 2014 ini. Awalnya agak ragu melihat begitu buanyaakkkknya homestay di Yogyakarta, belum lagi hotel-hotel yang terus tumbuh bertambah di Yogya. Namun, berangkat dari keyakinan dan semangat untuk “bisa”, lumayan juga, Gria Gowes Homestay menjadi salah satu pilihan para pelancong di kota Yogya, baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa hal yang bisa menjadi pelajaran dalam memulai memfungsikan rumah menjadi homestay:
- Memplokamirkan bahwa Gria Gowes ada, ini tahap pertama, membeli perlengkapan-perlengkapan standard, seperti selimut, sprei, tambahan bantal, dan kasur lipat untuk ekstra bed Setelah merasa siap, segera ditindak lanjuti dengan memfoto-foto untuk ditampilkan di facebook.
- Memasarkan Gria Gowes. Beberapa channel yang sudah kami gunakan adalah websie kotajogja.com, homestay. com, agoda serta tripadvisor. Kami akan segera mendaftarkan juga gria gowes di booking.com serta airb&b. Menurut saya channel-channel ini sangat perlu untuk digunakan, karena memang sangat membantu pemasaran. Ayo sedikit mengenal channel-channel ini:
- Facebook dan twitter: menjadi sarana online dinamis yang kami operasikan sendiri untuk lebih memperkenalkan Gria Gowes
- kotajogja.com: satu dari banyak website pemberi informasi wisata di Yogya, dan Gria Gowes menampilkan diri di site ini juga
- agoda.com: satu sarana pemesanan online untuk traveller yang memberikan jasa layanan instant confirmation, artinya pemesan bisa langsung mendapatkan konfirmasi dari pemesanannya, dengan melakukan pembayaran langsung ke agoda.com, dan kami, Gria Gowes Homestay, harus commit memberikan layanan kepada para tamu yang sudah memesan melalui agoda.com.
- homestay.com: sarana pemesanan online seperti agoda.com. Perbedaannya dibanding agoda.com adalah sifat konfirmasinya, yang masih memerlukan konfirmasi dari kami, dari Gria Gowes Homestay, sebelum homestay.com memberikan konfirmasi ke pemesan. Dan pemesan hanya cukup membayar fee ke homestay.com, sedangkan pembayaran ke homestay kami dilakukan saat mereka datang ke tempat kami.
Bersepeda
Hal terakhir yang ingin aku dokumentasikan, dan kemungkinan akan menjadi tulisan yang paling panjang dibanding subject yang lain, karena memang kegiatan bersepeda menjadi satu kegiatan yang paling mengesankan di tahun 2014 ini.
Beberapa hal yang bisa aku banggakan bagi diriku sendiri di tahun 2014 dari kegaitan bersepeda ini:
- Di bulan Desember 2014 setelah melewati berbagai persiapan, yang lebih banyak persiapan woro-woro, manas-manasi di facebook dan youtube, tanpa diimbangi persiapan fisik yang memadai, terlaksana juga ikut serta gowes bluXpit Bandung-Yogyakarta. Satu milestone luar biasa bagiku mampu melaksanakan kegiatan ini.
- Total pencapaikan jarak yang terekam di Endomondo tahun 2014 adalah sejauh 3,121 km..ya..lebih dari 3 ribu kilometer aku bergerak, sebagian besar adalah kegiatan bersepeda. Ini rekor tertinggi selama ini. Wow, ternyata dilihat dari sisi jumlah workout, ini adalah angka terkecil jumlah frekuensi aku berkegiatan olah raga, hanya 117 kali..Tentunya ini karena kesempatanku berolah raga hanya bisa terjadi di waktu week-end, diwaktu aku berada di Yogya. Ini satu hal yang perlu kuperbaiki tahun 2015. Mencari cara terbaik untuk bisa lebih sering berkegiatan fisik….lebih sering…lebih rutin..jalan-jalan keliling Istora? let’s see
Puji syukur pada Tuhan, dari berkegiatan bersepeda ini, aku merasa banyak hal kudapatkan, baik tambah pengalaman, pertemanan dan terutama kesehatan. Tahun 2014 seingatku jarang banget aku sakit. Yang pasti aku ingat, belum pernah seharipun tidak masuk kantor karena sakit. Saya yakin rasa bugar, rasa segar, meskipun seharusnya capek, karena setiap minggu bolak balik Yogya-Jakarta, adalah hasil nyata dari bersepeda.
Hujan-hujan, kehujanan, merupakan hal yang dahulu jarang bisa kulakukan karena setelah kehujanan, bisa hampir dipastikan, akan perlu kerokan, alias masuk angin. Namun, di tahun 2014 ini, berulang kali kehujanan, baik saat pulang kantor, dan terutama saat bersepeda…rasanya baik-baik saja…suegere-sueger wae…..
Satu hal yang perlu saya perbaiki di tahun 2015 ini adalah pola makan yang mendorong level kolesterolku semakin memuncak…..Kadang merasa sok-sok boleh bebas makan apa saja karena sudah berolah raga. Ini hal yang salah. Berolah rasa satu hal, dan pola makan adalah hal yang lain yang perlu terus menerus saya sadar. Tahun 2015 akan menjadi tahun full sadar terus menerus untuk memilih makanan sehat. Semoga Tuhan memberkati niat dan usahaku.
Terima kasih Tuhan, atas segala nikmat kesehatan yang Engkau limpahkan kepadaku. Semoga aku terus mampu rajin berolah raga, dan membagi kebahagiaan bagi orang lain.