Views: 33
Jum’at sore aku mendapat kabar mas Joedi Handoko dipanggil Tuhan ketika sedang melatih marching band di Depok. Kaget. Mas Joedi masih sangat muda, namun itu kehendak Tuhan yang terbaik untuknya.
Dan kenangan-kenangan akan mas Joedi segera berkelebat-kelebat dalam pikiran. Ingat akan cara mas Joedi mengajar di lapangan, ingat akan cara mas Joedi menunggui anak didiknya berlatih, ingat akan kedisiplinan mas Joedi dalam menegakkan aturan dan mengajak anak-anak sholat bersama tepat waktu.
Dibanding pelatih-pelatih marching band lain yang saya kenal, yang biasanya “extrovet” dan gegap gempita di lapangan, mas Joedi relatif lebih pendiam, bahkan terkesan “murung” dan jauh dari gegap gempita. Tidak banyak berbicara keras-keras di depan unit secara massal. Mas Joedi lebih banyak dekat dan intensive memberikan arahan-arahan pada kelompok-kelompok keci asuhannya, terutama di kelompok perkusi.
Mengajak anak-anak didiknya mencari tempat terpisah, kemudian dalam kelompok-kelompok kecil 4-5 orang berlatih intensive, mukul-mukul alatnya, terus..terus..terus..terus..dan mas Joedi dengan sangat sabar menunggui dan memberikan arahan-arahan yang diperlukan, berdiri di depan anak-anak didiknya, dan kadang duduk dibelakangnya menikmati pukulan-pukulan anak-anak asuhnya, yang bagiku kadang terasa membosankan mendengarkan suara yang terus menerus seperti itu, namun tidak bagi mas Joedi. Sangat sederhana, namun hal itu saya lihat sangat effektiv memberikan hasil yang maksimal pada anak didik. Dan hal itu terbukti dilihat dari hasil GPBM 2010 dari unit band Marching Band Bahana Cendana Kartika Riau, dimana untuk “bagian yang dilatih” mas Joedi, mendapatkan hasil yang maksimal terbaik, yaitu Terbaik I Unit Band untuk percussion dan Juara I Individual Contest Percussion atas nama Ari, salah satu anak didiknya. http://youtu.be/k0XWKBI9M5g.
Mas Joedi memang bukan seorang pelatih marching band yang sempurna yang bisa segalanya dan ideal segalanya, namun mas Joedi seorang pelatih yang menguasai bidangnya, yang tekun dan serius, temenanan dalam bekerja, menyalurkan ilmunya, dan berusaha memberikan yang terbaik bagi anak didik dan unit band yang dilatihnya, dengan tetap disiplin tinggi menjalankan kewajiban agama yang dianutnya dalam situasi sesibuk apapun.
Selamat jalan mas Joedi, karyamu di dunia telah mengantarkanmu menuju keabadian yang membahagiakan di surga. Saya yakin, Tuhan yang Maha Kasih menyambutmu dengan penuh senyum yang membuat mas Joedi bahagia di surga. Semoga keluarga yang ditinggalkan, diberi ketabahan mengantar mas Joedi menghadap Sang Pencipta.