Views: 50
Aku merasakan kuatnya angin provokasi atas mengerikannya UN. Aku juga merasakan hebatnya badai pengaruh untuk memanfaatkan bocoran UN. Sangat diperlukan keberanian hebat bagi anak untuk menolak memanfaatkan bocoran UN. Amat diperlukan kaki dan pendirian yang luar biasa tangguh untuk tetap kokoh tegak berdiri pada prinsip untuk melalui UN dengan jujur sebagai bagian dari ujian yang sebenarnya paling penting.
Anak memerlukan dukungan dan pengingatan terus menerus dari orang tua, untuk menjaganya tetap tangguh, untuk menopangnya tetap berdiri pada keyakinannya. Dasyatnya angin, topan dan pengaruh busuknya ketidak jujuran dalam berbagai bentuk teror mental perlu dilawan dengan kasih cinta orang tua untuk meyakinkan anak, bahwa orang tua sangat mencintai anak yang jujur, sangat lebih menghargai keutamaan jujur mengerjakan UN dibanding dengan angka nilai hasil pengerjaannya.
Aku bisa merasakan kesal dan marahnya anak saat di kelas di waktu ujian mengalami situasi ruang ujian tidak seperti yang digembar-gemborkan, betapa tidak pedulinya pengawas akan kondisi ruang ujian yang seharusnya, meminta peserta ujian untuk mengumpulkan handphone, hanya sekedar menyampaikan tanpa benar-benar memastikan apakah semua handphone dikumpulkan dengan segala usaha nyatanya, menjaga ujian tanpa fokus melihat ke peserta ujian, namun lebih banyak mengobrol dan membaca koran yang memberi kesempatan kepada peserta ujian untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, adalah salah satu bentuk nyata badai gangguan UN yang serius.
Menyampaikan nilai kejujuran, terus menerus mengingatkan harapan orang tua kepada anak, dan memberikan batasan-batasan nyata, seperti fokus belajar mempersiapkan diri, fokus di kelas mengerjakan ujian sendiri, dan berdiskusi mengenai gambaran kemungkinan-kemungkinan gangguan yang menghalangi usaha baik tersebut, serta mencari solusi bersama. Komunikasi terus menerus, saling percaya dan menghargai antara orang tua dan anak, akan membantu anak melewati ujian dengan baik.
Meyakinkan ke anak bahwa orang tuanya sangat concern pada dirinya, menyampaikan dengan jelas dan gamblang harapannya, semoga menjadi pegangan yang kuat bagi anak dalam melangkah di tengah badai UN.
Mengambil langkah nyata untuk melindungi badai berdasar resiko-resiko yang ada adalah sangat penting sebagai bentuk keseriusan bersama. Sebagai contoh, dari referensi berita-berita dan dari diskusi pengetahuan anak, kami melihat bahwa salah satu saluran utama pengaliran bocoran adalah melalui handphone, maka kami sepakat untuk sementara menyimpan handphone anak selama masa ujian. Ini adalah sebagai bentuk melindungi, bukan sebagai bentuk ketidak percayaan orang tua pada anak.
Pada doaku, di hari-hari ini, aku lebih banyak meminta pada Tuhan untuk melindungi dan menjagamu agar engkau anakku, bisa tetap teguh memegang nilai-nilai kebaikan dan kejujuran dalam perjalanmu menempuh UN, dibanding permohonanku agar engkau mendapatkan nilai yang tinggi dari hasil UNmu.
Selamat menempuh ujian anakku, dikau tahu dan dengan sangat gamblang memahami apa yang sebaiknya dikau lakukan dalam menempuh UN. Kami bangga atas kesadaranmu dan kemauanmu untuk terus memperbaiki kesalahan, untuk terus kembali ke jalan yang benar saat terperosok salah. Semoga engkau kuat dan tabah dalam mengarungi badai ini, dan Tuhan menolongmu. Kami bangga pada langkahmu.