Views: 52
Lampu-lampu jalanan masih menebarkan sinarnya, karena matahari belum mulai muncul, dan kami sudah mulai keluar rumah berjalan menuju tempat makan, dan sesekali bertemu teman dari rumah lain dengan tujuan yang sama, sarapan pagi di satu tempat yang di sebut Mess-hall.
Tempat makan bersama, yang buka di pagi hari saat sarapan, siang hari saat makan siang dan sore hari saat makan malam. Sarapan pagi secukupnya, dan langsung menyeberang jalan masuk ke kantor. Setiba di kantor sudah ada beberapa teman yang duduk manis di meja kerjanya memulai aktivitas hari dengan gembira.
Hari-hari itu adalah situasi rutin pagi hari sekitar tahun 1989-1990, dimana masih banyak pegawai yang senang memulai pekerjaan di pagi hari, dan berusaha agar sudah berada di kantor memulai pekerjaan sebelum jam tujuh pagi.
Dan pukul tujuh tepat akan terdengar suara sirine yang sangat keras bunyinya, terdengar di seluruh perkantoran dan di perumahan di kompleks kami tinggal. Kami menyebutnya suling. Begitu suling terdengar, orang-orang yang masih berada di luar kantor akan berlari-lari kecil agar sesegera mungkin bisa masuk ke dalam kantor. Bukan karena takut pintu kantor akan dikunci dan tidak bisa masuk, karena memang pintu masuk kantor tidak pernah dikunci. Bukan juga karena takut mendapat marah karena belum masuk kantor ketika suling berbunyi, tapi lebih karena rasa malu pada diri sendiri jika belum berada di kantor saat suling selesai berbunyi, yang artinya terlambat masuk kantor.
Ternyata situasi seperti itu sudah jauh berbeda pada hari ini, saat ini, di tahun 2012, atau dua puluh dua tahun kemudian. Masih di kantor yang sama, di bangunan-bangunan yang relatif sama, jam kantor resmi masih sama, mulai jam tujuh pagi, namun dengan kondisi yang jauh berbeda.
Jam tujuh pagi, suasana kantor masih relatif sangat sepi. Masih banyak pintu-pintu kantor yang tertutup, yang berarti sang penghuni belum tiba. Dan di jalanan di luar, bahkan di pintu gerbang masuk ke kompleks masih ramai kendaraan yang sedang menuju ke kantor, baru sekitar jam setengah delapan pagi kantor sudah mulai ramai, pintu-pintu kantor sudah terbuka…..dan ini biasa-biasa saja.
Ternyata dunia memang berubah, juga suasana pagi hari di kantor juga sudah berubah. Mana yang lebih baik. Entahlah. Mungkin sekarang para pegawai lebih bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan hidup pribadinya, atau mungkin bisa lebih effektif bekerja, sehingga semua target yang diharapkan bisa dicapai dengan waktu yang lebih sedikit…belum tahu.
Satu hal yang masih sama dari masa lalu sampai hari ini, adalah suasana kantor yang menyenangkan. Banyak canda tawa, banyak kegembiraan di sela-sela pekerjaan sehari-hari. Terima kasih Tuhan.
Semakin pagi kita mulai bekerja, Insya Allah semakin banyak rezekinya …… bukan rezeki dalam bentuk uang saja tapi bisa dalam bentuk lainnya seperti ilmu dan kepuasan …….
Terima kasih bos, setuju…Terus semangat berkarya mulai pagi hari setiap hari.