Views: 79
Mengidentifikasi dan mengakses keinginan dan peluang merupakan langkah pertama, langkah awal dalam mempersiapkan diri untuk memasuki perguruan tinggi. Hasil dari langkah pertama ini adalah suatu definisi yang jelas, kondisi yang akan membuat gembira dan membanggakan bagi anak ketika yang diinginkan tercapai. Jadi di akhir langkah pertama ini, anak dan orang tua akan memiliki satu gambaran yang jelas mengenai mimpi anak, serta ukuran-ukuran kesuksesan dari mimpinya dalam rangka memasuki dunia perguruan tinggi.
Disini tugas bersama anak dan orang tua untuk mencari sebanyak-banyaknya informasi tentang jurusan-jurusan yang ada, perguruan tinggi yang ada di banyak kota, prospek kerja/masa depan, contoh-contoh orang-orang disekitar yang memiliki pendidikan tertentu dan profesinya. Tujuannya agar anak memiliki informasi yang lengkap mengenai jurusan yang ada dan masa depannya. Informasi-informasi ini bisa didapatkan dari kunjungan-kunjungan ke Perguruan Tinggi, dari membaca buku-buku, bertanya ke orang lain, atau yang paling mudah mencari informasi di Internet yang lebih dari cukup untuk bisa membantu kita mengetahui informasi yang kita butuhkan.
Berbekal informasi-informasi yang didapatkan tersebut, anak akan dengan lebih mudah untuk memetakan apa yang diinginkannya, dan mendefinisikan dengan jelas apa yang akan membuatnya gembira dan bangga jika dapat mencapainya. Hasil dari langkah pertama ini berupa deskripsi, gambaran yang jelas hal-hal apa yang membuat anak dan orang tua akan bangga jika bisa mendapatkannya, beserta parameter-parameter yang menjadi pertimbangan untuk memilih nantinya.
Selain mengusahakan mendapatkan informasi selengkapnya dari dunia pendidikan yang ada, identifikasi pribadi sangat baik dilakukan, dan analisis SWOT sangat disarankan digunakan, karena sederhana dan ampuh untuk mendapatkan gambaran diri yang lengkap. Dengan curah gagasan bebas saja, didokumentasikan Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan yang ada, untuk mendapatkan profile lengkap anak dan dukungan keluarga.
Contoh pernyataan yang dihasilkan dari langkah pertama ini:
- Aku sangat berkeinginan untuk bisa kuliah di jurusan Kedokteran atau Psikologi di universitas terbaik di salah satu kota di pulau Jawa.
- Hal-hal yang menjadi pertimbangan saya adalah kecocokan dengan mimpi saya, pengasahan kemandirian, kedekatan dengan keluarga, pengalaman hidup dan faktor biaya
Hasil dari langkah pertama ini akan menjadi masukan untuk langkah selanjutnya, yaitu langkah kedua untuk Melakukan Pemilihan.
Beberapa link website universitas-universitas di Indonesia yang sangat informative memberikan info-info tiap jurusan dapat di lihat di link ini.
tiap orang punya motivasi saat tes yang beda2.. ada yang kalo udah diterima di univ cadangan, untuk tes ke univ pilihan malah lebih semangat ,,, tapi ada juga yang malah leha2 kyk mita.. jd hrs tw dulu karakter diri sendiri itu gimana… kalo mita ya berarti jgn cari cadangan .. biar belajar serius tiap tes… ahahah
terus, jangan takut buat gagal, byk pengalaman temen2 dbwah mita (2008) yg ga takut buat nyoba tes masuk univ pilihan mrka taun dpnnya.. ga ada kata telat lah intinya… asal 1 tahun nganggur itu dipake belajar bener2 + serius dan bisa diisi juga untuk hal2 positif lain… ( bisnis kek, apa kek sambil bimbel…) ga ada salahnya… tiap orang kan “investasi”nya beda2…
jangan milih fakultas karena keren, karena susah, atw gengsi.. tapi pilih sesuai hati nurani.. semua fakultas itu sama sulitnya, karena kita belajar mulai detail fokus, dan menentukan bgt profesi kita masa depan.. jadi kalo ga sesuai di hati, jangan sekali2 berharap ” ah, mungkin bsk lama2 aku suka” sebelum menyesal pikirin lagi..
tambahan: dari awal kelas 3 lebih baik tanya2 senior berbagai fakultas atw mungkin orang2 yang udah kerja di bidang nya masing2, apa aja sih pekerjaan atw tugas mereka?
pelajarannya apa aja?
kalo mw tau mungkin pekerjaanya ke depannya?
dll..
kadang kan kalo msh SMA msh buta bgt .. taunya mentah2 doang… pangan.. oh ttg makanan.. padahal kan luasss bgt… malah sebenernya tiap fakultas itu seru2… ehehe
itu dulu ah
kalo dari orang tua, bener2 harus sadaaar bgt, kalo pilihan masa depan anaknya itu ya ditangan anaknya…. harus menghargai keputusan anaknya lah.. gimanapun, mereka harus dilepas untuk memilih keputusannya sendiri, toh resiko+ke depannya yang njalanin mereka juga..
bukan berarti dilepas mboh2an,, tapi dipengaruh2i boleh, di beri masukan yang banyaakkkkk, + dan – secara objektif, tapi hasil akhir ttp di tangan anak, dan apapun kptsnnya harus didukung..