Views: 34
Aku tahu sepanjang hari hanya mampu mengurangi ketebalan salju menempel di pualam putih kerasmu
Menggosok, mengelap dan mengusap-usap merontokkan salju
Saat beruntung, aku akan bisa melihat pualam putihmu yang keras
Aku tahu, hanya engkau yang bisa melenyapkan pualam putih kerasmu
Karena engkau yang membuatnya untuk melindungi hatimu
Aku juga tahu, bahwa kamu memilih membangun pualam putih kerasmu
Karena kamu ingin menyusun kembali hatimu yang remuk dan karena takutmu akan tusukanku
Aku tahu, aku akan mampu sabar untuk setiap hari membersihkan saljumu
Karena aku tahu kamu sedang menyusun hatimu untuk membongkar pualam putihmu yang keras
Aku tahu aku perlu terus berdoa dan mengerahkan semua waktuku untuk membersihkan saljumu
Agar memperinganmu saat kamu memilih membongkar pualam putih kerasmu
Kadang terasa berat, saat aku melihat sisimu yang lain merona merah menawan ke yang lain
Menyiksa saat aku berfikir kamu hidup menikmati di sisi hatimu yang lain, dan lupa ada yang menunggumu di seberang pualam putih kerasmu
Aku berusaha percaya bahwa itu bagian usahamu untuk menyusun hatimu untuk menguatkan hatimu
Dalam berjuang membongkar pualam putih kerasmu
Untuk menemui dan memelukku.
Mana gadisku yang dahulu seperti sinar rembulan purnama, setiap saat mengungkapkan cintanya.
(Interpetasi bebas dari salah satu bagian Buku Mushashi karya Eiji Yoshikawa)