Views: 50
Satu hal yang masih susah adalah untuk sabar dan bersedia mendengarkan dengan baik masukan dari seseorang yang kuanggap tidak layak, tidak pas atau membuang-buang waktu. Sulit untuk bisa memandang positif seseorang yang sudah kuhakimi sebagai seseorang yang tidak baik.
Tantangan utama adalah bagaimana agar selalu mampu untuk tidak menghakimi negatif orang lain, sehingga bisa terus memandang positif dan bersedia mendengarkan dengan baik setiap waktu pada setiap orang.
Kadang aku merasa menyesal ketika menyela seseorang yang sedang memberikan pendapatnya, hanya karena aku tidak sabar. Belakangan baru aku menyadari bahwa seandainya aku lebih sabar mendengarkan, aku bisa mendapatkan masukan yang bagus, dan aku bisa lebih baik lagi membangun relasi dengannya.
Mendengarkan dengan seksama dan sabar membutuhkan sikap rendah hati, dan mau mengosongkan gelas pribadi. Hanya dengan bersedia mengosongkan gelas, isian baru akan bisa didapat. Tanpa mau mengosongkan gelas, hanya ada dua kemungkinan, menghentikan isian baru, atau menumpahkan isian baru dengan sia-sia tanpa manfaat.
Ayo belajar rendah hati mengosongkan gelas, dan bersedia menerima isian baru untuk lebih baik.