Views: 108
Tulisan ini adalah bagian dari dokumentasi sharing informasi dari para sesepuh kami yang masih sugeng, terutama dari Pak Sutarmo dan Ibu Sukeni mengenai lokasi-lokasi makam para sesepuh kami.Kami berharap tulisan ini bisa menjadi referensi para saudara yang lain untuk bisa lebih memahami para leluhurnya. Untuk tulisan ini akan fokus pembahasan pada Makam Ki Setromenggolo. Direncanakan akan dituliskan juga makam-makam leluhur yang lain.
Siapa Ki Setro Menggolo?
Ki Setro Menggolo adalah leluhur keluarga kami dari garis Mbah Kakung kami (Mbah Rajab). Keluarga terdekat yang sekarang masih sugeng saat tulisan ini dibuat yaitu di bulan Juni 2023, adalah Ibu Sujiah, Ibu Sri Mulyani, Pak Sutarmo atau kami menyebut Pak Kuncung, dan Ibu Sukeni, yang merupakan cucu mbah Setrorejo dan Nyi Senik. Kemudian ibu Irmina Sri Budiarti atau ibu Katul panggilan akrabnya, Pak Supardal, Pak NDandung dan Ibu Sri Bali yang merupakan cuci dari Ki Haji Dahlan dan Nyi Senik.. Mereka semua adalah buyut dari Ki Setromenggolo.
Meskipun ada info yang menyatakan putra-putri Ki Setromenggolo lebih dari dua, namun sampai saat ini yang saya tahu dari para sesepuh, putra dari Ki Setromenggolo ada dua, yaitu Ki Setrorejo dan Ki Haji Dahlan. Kedua putra Ki Setromenggolo ini adalah suami dari Nyi Senik.
Awalnya Nyi Senik menikah dengna Ki Setrorejo dan memiliki tiga orang putra yaitu Ki Radjab, Ki Kaeran dan Ki Kaeni. Dan kemudian setelah Ki Setrorejo meninggal dunia, Nyi Senik menikah dengan Ki Haji Dahlan.
Ibu Sujiah, ibu Sri Mulyani dan Pak Sutarmo adalah putri/putra Ki Radjab, Ibu Sukeni adalah putri dari Ki Kaeran. Sedangkan Ibu Irmina Sri Budiarti dan Pak Supaerdal adalah putri dari Ibu Djemirah, Pak Ndandung adalah putri dari Nyi Kalimah, dan Ibu Sri Bali adalah putri dari Nyi Ngaisah dan . Dimana ibu Djemirah Ibu Kalimah dan Ibu Ngaisah adalah putri-putri dari Nyi Senik dan Ki Haji Dahlan.
Makam para Leluhur kami
Sampai saat tulisan ini dibuat, para saudara yang masih sugeng, terutama Pak Sutarmo dan Ibu Sukeni sebagai sumber utama kami, sudah meyakini di mana makam-makam beberapa leluhur. Ibu Sukeni dan Pak Sutarmo banyak memberikan informasi mengenai leluhur dan lokasi makamnya.
Makam-makam para leluhur yang sudah diketahui saat ini:
- Makam Sirangkang Aglik: Ki Setrorejo, Nyi Senik dan Siwo Wiro/Rumiyah (putri dari Ki Setrorejo dari istri yang terdahulu)
- Makam Bantengan Aglik: Ki Haji Dahlan, Ki Kaeran, Ki Kaeni dan Tijah istrinya, Nyi Surtinah (putri Nyi Senik dan Ki Dahlan) dan Sudiro istrinya, Nyi Djemirah dan Ki Suradi S (suami Nyi Djemirah) serta Ki Wiro (suami dari Siwo Wiro/Rumiyah)
- Makam Roworejo: Ki Rajab
Di manakah makam Ki Setromenggolo?
Sudah sejak beberapa waktu sebelumnya, Pak Sutarmo sering bercerita bahwa sewaktu kecil sering diajak oleh Ibu Suratini atau bu Yat untuk nyekar di Sirangkang di makam Ki Setromenggolo. Bahkan pak Kuncung cerita pernah berfoto juga di lokasi makam itu. Mengenai foto itu, kemungkinan masih tersimpan di album foto Bu Yat. Album foto bu Yat tersimpan di rumah Gampingan Baru 12 Yogyakarta, dan mas Himawan berjanji akan mencari foto itu untuk bisa lebih memperjelas informasi.
Beberapa waktu yang lalu dalam perjalanan waktu, pak Kuncung meminta bantuan Mas Saptono untuk memeriksa di pemakaman Sirangkang, mas Saptono tidak menemukan tanda-tanda makam Ki Setromenggolo. Dan juga, saudara-saudara yang lainpun, termasuk Ibu Katul dan Ibu Sukeni, tidak ada yang tahu di mana makam Ki Setromenggolo. Bahkan Ibu Sukeni tidak yakin bahwa makam Ki Setromenggolo ada di pemakaman Sirangkang, karena sejak kecil bu Sukeni sering berziarah ke Pemakaman Sirangkang yang ada hanya makam ki Setrorejo (putra dari Ki Setromenggolo) dan Nyi Senik(istri ki Setrorejo) serta Siwo Wiro putrinya ki Setrorejo
Kunjungan ke Pemakaman Sirangkang
Pada hari Sabtu, 17 Juni 2023, Pak Sutarmo mengunjungi Pemakaman Keluarga Sirangkang dan juga Bantengan untuk melihat secara langsung di lokasi. Dan Ibu Sukeni berkenan menemani. Selain pak Sutarmo dan Ibu Sukeni, bergabung juga dalam kunjungan ke makam itu adalah mbak Nusi, mbak Ani, mbak Nani, mbak Rini putri pak Gatot, mbak Wiwik suami almarhum pak Dawam dan Mas Asoko putra pak Harto, serta saya, Adi.
Saat berada di Pemakaman Sirangkang, Ibu Sukeni dengan sangat jelas menerangkan keberadaan makam-makam : Ki Setrorejo, Nyi Senik dan Siwo Wiro/Rumiyah (putri dari Ki Setrorejo dari istri yang terdahulu). Bercerita bahwa beberapa tahun yang lalu di atas makam Ki Setrorejo dan Nyi Senik ini terdapat bangunan rumah-rumahan, namun karena termakan oleh waktu, banyak dimakam rayap. Dan berdasarkan keputusan keluarga, bersama Pak Triyoso bangunan rumah-rumahan itu dibongkar, dan batu nisannya diperbaharui dengan batu nisan hitam yang juga masih ada sampai saat ini.
Ibu Sukeni juga menjelaskan bahwa tidak pernah mendapat informasi ataupun cerita mengenai Makam Ki Setromenggolo di Pemakaman Sirangkang ini.
Segera setelah ibu Sukeni selesai menerangkan tentang para leluhur yang dimakamkan di Sirangkang ini, Pak Sutarmo ditemani mbak Nusi, Mbak Ani dan saya berjalan ke arah Timur/Utara ujung pojok pemakaman Sirangkang dekat saluran irigasi/sungai di pinggir sawah.
Di lokasi yang pak Sutarmo merasa yakin lokasi makam Ki Setromenggolo, tidak ditemui bekas apapun, hanya berupa hamparan tanah, dan kebetulan hari itu ada bekas rumput yang terbakar di lokasi itu.Atau mungkin sebelumnya dipakai untuk tempat membakar sesuatu.
Pak Sutarmo bercerita, bahwa dulu beberapa kali diajak Bu Yat (Ibu Suratini) berziarah di makam Ki Setromenggolo di lokasi ini.
Sesaat sebelum kami meninggalkan lokasi itu, kami bertemu dengan Pak Bayan Aglik 1, Bapak Eko yang kebetulan sedang berada di tempat itu. Pak Sutarmo berdiskusi dengan Pak Eko, da akhirnya meminta bantuan Pak Bayan Eko kalau pas ada waktu untuk mencoba menggali di lokasi titik yang Pak Sutarmo yakini sebagai makam Ki Setromenggolo itu. Dan Pak Bayan Eko menyanggupinya untuk bisa melakukan penggalian, dan akan memberi kabar kepada pak Sutarmo setelah selesai melakukan penggalian.
Penggalian Lokasi “Makam ki Setromenggolo”
Jum’at, 23 Juni 2023 Pak Eko Bayan dibantu ayahnya dan ditunggui oleh Mas Saptono melakukan penggalian di lokasi yang ditengarai pak Sutarmo sebagai makam Ki Setromenggolo.
Dan di lokasi tersebut di sekitar kedalaman 30cm ditemukan pasangan batubata yang kemungkinan dahulunya sebagai pasangan batu nisan yang sudah tertimbun galian saluran air.
Setelah mendapat informasi hasil penggalian dan melihat foto lokasi, Pak Sutarmo semakin meyakini di lokasi itulah makam Ki Setromenggolo. Dan Pak Sutarmo berkeinginan “memunculkan kembali” bahwa di tempat itu ada makam.
Saya menghubungi pak Eko Bayan untuk bertanya mengenai pemahaman pak Eko mengenai lokasi itu. Pak Eko tidak memiliki informasi makam siapa di lokasi itu. Sepanjang yang diketahuinya, di lokasi tersebut tidak ada keluarga lain yang merasa memiliki keluarga yang dimakamkan di situ. Jadi kalau memang lokasi itu diyakini oleh Pak Sutarmo sebagai makam Ki Setromenggolo dan akan dipasang batu nisan, tidak ada keluarga lain yang berkeberatan.
Setelah selesai melakukan penggalian dan melaporkan ke pak Sutarmo, Pak Eko sowan ke rumah Ibu Sukeni, dan saya juga menghubungi ibu Sukeni untuk mendiskusikan hal ini. Dan dari informasi Pak Eko, ibu Sukeni menyampaikan manut dengan keputusan pak Sutarmo.
Hari Rabu, 28 Juni 2023, ibu Sukeni juga menelpon saya, dan menyampaikan banyak hal termasuk menyangkut makam ki Setromenggolo. Pada intinya meskipun ibu Sukeni belum yakin bahwa benar makam ki Setromenggolo berada di Sirangkang di lokasi yang Pak Sutarmo yakini, namun Ibu Sukeni manut apa yang menjadi dawuh dan keyakinan Pak Sutarmo.
Ibu Sukeni juga menyampaikan, bahwa dimanapun makam Ki Setromenggolo, kita semua masih bisa terus mendoakan dari tempat kita masing-masing. Dan mengingatkan untuk selalu tekun mendoakan para leluhur kita.
Peninggian Pemasangan Batu bata Lokasi “Makam ki Setromenggolo”
Berdasarkan keyakinan pak Sutarmo mengenai lokasi makam Ki Setromenggolo itu, dan agar lokasi tersebut tidak hilang kembali, maka diputuskan untuk memasang batu bata sederhana dari dasar batu bata yang diketemukan di lokasi tersebut, sampai di ketinggian diatas muka tanah.
Mengenai tindak lanjut untuk dipasang nisan yang lebih permanen seperti apa, masih akan didiskusikan kemudian.
Pelaksanaan pemasangan ini dilakukan pada hari Rabu, 28 Juni 2023 dikoordinir oleh Pak Eko Bayan. Lokasi makam tersebut tepat di pojok Utara/Timur dari Makam Sirangkang, dipinggir jalan inspeksi saluran/sungai di pinggir sawah.
Rencana Pembuatan Nisan
Belum sampai sebulan setelah peninggian pemasangan batu bata di lokasi Makam Ki Setromenggolo, pada hari Sabtu 22 Juli 2023, Pak Sutarmo mengirim WA meminta untuk menindak lanjuti dengan saudara-saudara lain yang berkepentingan untuk rencana membuat batu nisan yang lebih permanen di makam Ki Setromenggolo.
Pak Sutarmo/pak Cung berharap model batu nisan dan juga model nama di nisan dibuat sama dengan yang terpasang di makam Nyi Setromenggolo di Roworejo. Pak Cung juga berharap saudara-saudara lain keturunan ki Setromenggolo untuk dikabari tentang rencana pembuatan batu nisan ini.
Menindak lanjuti hal tersebut, mas Saptono dan mas Eko di Aglik segera melakukan survey di makam Nyi Setromenggolo di Roworejo untuk mengetahui model batu nisan dan maesannya untuk bisa dijadikan model saat akan membuat nisan di makam Ki Setromenggolo di pemakaman Sirangkang
Demikian kisah Makam Ki Setromenggolo yang bisa dituliskan saat ini. Masih ada pekerjaan rumah lain yang sedang dalam proses. Mas Himawan sedang akan mencari foto Pak Sutarmo dan Bu Suratini di Makam Ki Setromenggolo. Dan bagaimana kelanjutan pemasanan nisan di Makam Ki Setromenggolo di Sirangkang itu.
Di bawah ini video penjelasan Ibu Sukeni di Pemakaman Bantengan dan Sirangkang