Views: 45
Matahari belum nampak beranjak dari perjalanan malamnya, namun halaman depan pendopo Hotel Royal Ambarrukmo pagi itu, Sabtu 12 Agustus 2017 sudah ramai para pesepeda yang akan mengikuti Gowes Merdeka 2017 mengelilingi Gunung Merapi.
Gowes Merdeka Merapi 12 Agustus 2017, Gowes 125 km dari hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta yang berelevasi sekitar +126mdpl, naik sampai Selo di ketinggian sekitar +1576 mdpl, kemudian terus lanjut melewati Cepogo, Tulung, dan Klaten untuk kembali ke Yogya selama sekitar 10 jam.
Tepat pukul 05:30 pagi sesuai rencana, aba-aba start dikibarkan oleh Ir. Gatot Saptadi, Sekda DIY, mengawali perjalanan 285 peserta, termasuk 17 orang road captain bersepeda berjersey warna putih, serta 8 orang marshall memakai sepeda motor mengawal Gowes Merdeka 2017. Sebagian besar peserta masih bisa berjalan dalam kelompok besar sampai Tugu Yogya,dan kemudian saling menyesuaikan diri dengan kecepatan nikmatnya masing-masing menuju Muntilan dan pitstop-pitstop berikutnya, sampai finish di hotel Royal Ambarrukmo kembali.
Jalur Mengelilingi Gunung Merapi
Merapi Merbabu adalah dua buah gunung yang saling berdampingan di tengah pulau Jawa. Gunung Merbabu sudah tidak aktif lagi, sedangkan gunung Merapi merupakan gunung yang masih aktif, yang indah untuk dipandang bagi para pemburu keindahan alam.
Memandang Merbabu dan Merapi sepanjang perjalanan, akan merasakan pesona yang beragam bagi masing-masing orang. Saya melihat dua buah gunung itu seperti sepasang suami istri yang satu Merbabu seperti seorang istri yang tenang dan lembut dan ramah, yang terlihat dari sawah/ladang dan rumah-rumah yang nyaman bertengger di punggung Merbabu. Sedangkan Merapi seperti seorang suami yang gagah dan kokoh nampak dari guratan-guratan kekar berisi di punggung gunungnya, dengan “krowakan-krowakan” yang tak teratur di puncaknya.
Sepanjang perjalanan pagi ini, cuaca cerah, mulai dari Yogyakarta pada ketinggan +126 mdpl, sayang kabut menutupi Merapi yang gagah di kejauhan dari sisi Selatan, kemudian peserta menyusuri sisi Barat Merapi dari kejauhan menuju Muntilan melewati jalan raya Yogyakarta-Semarang. Dari Muntilan, peserta belok kanan ke arah Timur, untuk mulai mendaki dari sisi Barat Merapi Merbabu.
Seperti yang sudah kami perkirakan sebelumnya, sekitar 75% peserta bisa tiba di Muntilan dalam kelompok besar yang tidak terlalu terpaut jauh jarak waktu tibanya, meskipun ada juga beberapa peserta yang jauh tertinggal di belakang, dan tetap dengan seksama kami monitor dan dikawal satu marshall dan satu pickup di belakang.
Selepas Muntilan, terutama selepas Talun, peserta mulai berpencar-pencar menikmati kecepatan nyamannya masing-masing ditemani 17 road captain yang juga menyebar. Saat di Gowok Sabrang, WAG perjalanan riuh rendah dengan laporan peserta yang kram dan perlu istirahat, namun belum perlu di loading. Delapan buah pickup masih terus bersiap di sepanjang jalur perjalanan.
Kami sangat beruntung di Gowes Merdeka 2017 ini kami dikawal oleh 5 orang dokter dari team Anesthesi RS Sarjito yang mengikuti perjalanan GM2017 baik menggunakan mobil maupun motor untuk mempercepat mobilisasi, selain tentunya dr. Sudady dan dr Bhirowo yang bersepeda.
Selain tim Medis yang kuat, Gowes Merdeka 2017 ini dikawal oleh delapan buah mobil pickup loading yang dikoordinir mas Indul, yang terus “berteriak-teriak” di WAG perjalanan untuk mengkoordinir support permintaan loading, dan setia mengawal perjalanan di belakang. Sedangkan di depan, mas Joksum dengan seksama memonitor keseluruhan perjalanan GM2017.
Satu hal yang membedakan Gowes Merdeka 2017 adalah adanya kegiatan Bakti Sosial yang dilaksanakan pada hari yang sama di delapan buah sekolah disepanjang jalur gowes kali ini yang dikoordinir oleh mbak Noer. Di delapan titik, di lokasi sekolah tersebut, para peserta gowes disambut meriah para siswa-siswi yang antusias mengibarkan bendera-bendera merah putih kecil dan menyemangati para peserta.
Wajah gembira peserta terekam jelas di foto-foto dan video saat semangat melewati anak-anak yang teriak-teriak gembira menyemangati para goweser. Kegembiraan peserta juga terlihat saat berfoto-foto di salah satu ikon Gowes Merdeka, yaitu di Check Dam Sungai Apu Tlogolele.
Puncak perjuangan panjang dari Yogya sepanjang sekitar 56 km, adalah di Selo yang memiliki ketinggian sekitar +1576 mdpl Selo terkenal sebagai titik awal untuk melakukan pendakian, baik bagi pendaki gunung Merbabu maupun gunung Merapi.
Rombongan peserta pertama sampai di Selo pukul sepuluh lebih lima belas menit. Sangat cepat dibandingkan dengan jadwal yang kami susun yaitu pukul dua belas lebih dua puluh lima menit, atau lebih cepat 2 jam dari jadwal. Namun, ada juga peserta yang baru tiba di Selo pukul satu siang. Dan hal ini memang sudah menjadi pertimbangan kami sejak awal, bahwa Gowes Merdeka ini berusaha membahagiakan sebanyak mungkin peserta, baik yang ingin cepat maupun yang ingin lebih lambat sesuai kenyamanannya. Batas waktu yang kami tetapkan adalah batas keselamatan agar sampai di Royal Ambarrukmo sebelum hari gelap.
Setelah makan siang di Selo dengan menu sayur bobos adas, tempe goreng dan lele goreng serta menu Garang Asem, perjalanan bersepeda berlanjut menuju Yogyakarta dengan jalur dan kontur jalan yang jauh lebih ringan, dalam arti tidak memerlukan banyak tenaga untuk mengayuh, namun tantangannya adalah untuk lebih waspada dan berhati-hati serta kontrol kecepatan, karena jalanterus menurun, terutama di jalur Selo-Cepogo-Mliwis-Tulung, sebelum berlanjut ke Klaten dan kembali ke Yogyakarta.
Perjalanan ini adalah perjalanan di sela-sela antara Merbabu dan Merapi ke arah Timur, atau meninggalkan Merapi dan Merbabu di belakang kita, kemudian di Mliwis rombongan belok kanan menuju Tulung, dan lanjut ke Klaten menyusuri sisi Timur gunung Merapi. Segera sesudah makan siang, jalan turun tajam dan panjang, yang benar-benar perlu kontrol kecepatan dari awal, banyak melakukan pengereman-pengereman agar kecepatan selalu terjaga dan terkontrol.
Etape terakhir perjalanan adalah dari Klaten menuju Yogyakarta, atau berada di sisi Selatan gunung Merapi, melalui jalan raya Solo-Yogya yang sangat ramai.
Setiba di hotel Royal Ambarrukmo, para peserta yang tiba bergelombang dengan selisih waktu yang lumayan panjang menikmati kegiatan foto-foto dan makan sore. Kegiatan finish seperti halnya kegiatan start yang dikoordinir mas Hermawan berjalan dengan baik.
Statistik Gowes Merdeka 2017
Gowes Merdeka 2017 diikuti oleh 285 peserta dan sebagian besar peserta berusia antara 50-59 tahun (107 orang, atau 37%).
Peserta putri tahun ini meningkat tajam menjadi 23 orang peserta.
Terima kasih atas partisipasi seluruh peserta dan support banyak pihak, sehingga kegiatan Gowes Merdeka 2017 berlangsung dengan selamat dan menyenangkan.
Tuhan memberkati kita semua.
Foto-foto Gowes Merdeka 2017 bisa dilihat di sini.