Views: 47
Berawal dari ketertarikan di sela-sela waktu luang kegiatan outbound di Griya Persada Kaliurang, melihat seorang bapak bertopi, jongkok menunduk, seperti mencabuti rumput di tengah taman yang rapi dengan rumput gajah mini.
Pasti sedang bekerja. Lalu aku mendekati dan lebih menarik lagi, terlihat dengan cepat bapak ini mencucuk-cucukkan tangannya ke tanah, dan ketika lebih dekat lagi, kulihat bapak ini mencucukkan besi kecil, lalu mencabut membawa tumbuh-tumbuhan kecil yang bukan rumput gajah mini.
Ternyata bapak ini sedang mencabuti tumbuh-tumbuhan yang tidak dikehendaki di hamparan rumput gajah mini, dan alat yang digunakan untuk bekerja adalah garpu atau porok, pasangannya sendok makan.
“Pak, koq pakai garpu?”, aku bertanya heran. Kemudian dia menerangkan panjang lebar dengan penuh semangat, bahwa garpu ini sangat membantunya untuk mencabut habis sampai ke akar-akarnya, tumbuhan-tumbuhan kecil yang hidup bersama, dan menyelinap rapat diantara rumput-rumput gajah yang diinginkannya untuk hidup subur.
Tumbuhan-tumbuhan ini sangat rapat menempel dan bersembunyi di sela-sela rumput, dan dengan bantuan sendok, tumbuhan-tumbuhan kecil ini bisa ditarik habis sampai ke akar-akarnya. Jika hanya menggunakan tangan kosong, hal itu sulit di lakukan, biasanya hanya bisa mencabut batangnya saja, yang berada di atas tanah. Dan dengan garpu ini, begitu dipegang batang kecilnya, bisa terus ditelusuri sampai ke akar-akarnya, kadang batang kecil ini berbelok-belok, berliku-liku panjang menyelinap diantara rumput-rumput gajah.
Aku tertarik dan singkat cerita aku praktekkan di halaman rumahku.
Biasanya aku kurang memperhatikan halaman depan rumah yang juga ditanami rumput gajah mini, untuk menutupi tanahnya. Dan saat mulai memperhatikan, ternyata memang benar, banyak sekali tumbuhan-tumbuhan kecil lain yang bukan rumput gajah, dan kelau dilihat lebih seksama lagi, memang terlihat kurang bagus, dan ternyata lama kelamaan tumbuh-tumbuhan kecil yang tidak dikehendaki itu semakin besar, dan mengeringkan rumput gajah mini yang sebenarnya lebih dikehendaki.
Mulailah kegiatan membersihkan halaman, dengan mencabut-cabut, memilih-milih yang perlu dicabut, agar hanya rumput gajah mini yang memang dikehendaki tumbuh menghiasi halaman.
Menyenangkan kegiatan ini, biasanya kulakukan Sabtu pagi, sepulang dari sepedaan, menjadi kegiatan yang ngangeni. Milih-milih yang perlu dicabut, dan jangan sampai merusak rumput gajah mini yang ingin terus dipertahankan, meski kadang-kadang katut kecabut juga…. 🙂
Menjadi olah raga ringan setelah bersepeda, dan kalau sudah capek mencabuti, segera menyiram halaman dengan air….Menyenangkan.
Ketika memulai memperhatikan halaman, lalu mencabuti tanaman yang tidak dikehendaki, ketertarikan semakin mendorong untuk lebih jauh lagi merapikan halaman depan rumah.
Saat melihat rumput dan tumbuhan kecil di sekelilingnya, dan proses mencabut-cabut membuang, koq jadi terbayang kehidupan manusia yang berbaur antara yang baik dan yang kurang berkenan padaNya, dan proses pemisahannya nanti…..
Dan kemarin ngobrol-ngobrol dengan teman di kantor, cerita di rumah ber hidroponik…minat juga…pelan-pelan, nanti baca-baca dulu dan bertanya-tanya untuk bisa memulai ber hidroponik