Views: 49
Setelah hari Sabtu sore melakukan Wisata Gowes di dalam Kota Yogya, dan Minggu pagi gowes heroik ke Warung Ijo, Plunyon dan Kinahrejo, maka di hari Senin pagi, rombongan pecinta olah raga sepeda dari Pekanbaru Riau ditemani teman-teman dari Yogya berwisata candi di Yogya bagian Timur. Dengan bersepeda tentunya.
Berangkat dari Nandan jam enam pagi, langsung meluncur ke Gudeg Bu Hj. Amad di Mbarek sebagai titik kumpul dengan teman-teman dari Yogya, sekaligus pesan gudeg untuk oleh-oleh, dibawa ke Pekanbaru. Gowes hari Senin pagi ini direncanakan melalui jalan yang datar-datar saja, santai, dan akan lebih banyak foto-foto dan kuliner.
Beranjak dari Mbarek, langsung menuju sasaran sarapan soto daging Klebengan yang hanya berjarak sekitar 2 km…belum nggowes, sudah makan……Seusai sarapan, perjalanan santai berlanjut dengan menyusuri Selokan Mataram, dan masuk-masuk ke perkampungan, pedesaan dan persawahan di Yogya bagian Timur menuju ke candi Sambi Sari.
Berbeda dengan candi-candi lain di sekitarnya, lokasi candi Sari yang berada di sisi Utara Selokan Mataram, puncak candi kira-kira selevel dengan permukaan tanah di sekitarnya, jadi badang candi berada di kedalaman, atau berada di daerah galian. Area candi cukup bersih, rapi dan tertata. Kami berfoto-foto, baik di sekitar area candi maupun di dalam candi, termasuk melihat adanya batu “meteor” di dalam candi, yang merupakan pusat candi ini.
Cuaca hari ini jauh lebih panas dari kemarin saat gowes ke KInahrejo, jadi meskipun jalan datar, lumayan juga menguras tenaga. Perjalanan selanjutnya kembali melewati pedesaan dengan jalan-jalan tanah kadang berjalan di tengah-tenah jalur sempit jalan yang digunakan untuk menjemur gabah. Suasana pedesaan sedang giat panen padi, terihat cerah wajah-wajah penduduk yang kita lewati.
Tujuan selanjutnya adalah Candi Sewu yang berada di sisi Utara dari lokasi Candi Prambanan. Kami memasuki area candi Sewu dari pintu Utara, kembali melakukan kegiatan foto-foto di areal candi. Ciri khas candi Sewu adalah jumlah candinya yang sangat banyak, termasuk tumpukan-tumpukan batu yang hanya teronggok di bawah yang berlum tersusun. Saya tidak tahu pasti apakah sejak awal diketemukan sudah seperti ini, atau rubuh saat terjadi gempa. Ciri lain yang kami lihat, di semua candi yang tinggi, dipasang penangkal petir. Kemungkinan dahulu sering terjadi kerusakan candi karena sambaran petir.
Sedikit ke arah Utara, kami melalui Candi Prambanan, dan terus lanjut ke jalan raya Yogya-Solo untuk menikmati dawet di pinggir jalan raya. Nikmat dawet tiada tara bagi kami yang gowes di cuaca yang panas di pagi itu, sekitar jam sepuluh.
Nikmat dawet cukup menambah tenaga dan semangat untuk memulai perjalanan kembali ke Nandan, dengan segera meninggalkan jalan raya Yogya-Solo yang sangat ramai dengan kendaraan bermotor. Kami masuk ke jalan-jalan pedesaan di sebelah Utara jalan inspeksi Selokan Mataram. Mas Mayong dengan GPSnya terus mencari jalur di pedesaan, untuk menghindari jalur jalan selokan Mataram yang relatif panas.
Setiba di daerah Seturan, kami mampir makan siang di SS…nikmat makan siang, sebelum kembali ke Nandan. Dengan jalan yang relatif datar dan nikmat, total jarak tempuh Senin pagi ini sekitar 45.40 km (Dokumentasi di every trail: Yogya:wisata Candi)
Terima kasih semuanya, kegiatan tiga hari di Yogya para anggota penggemar sepeda dari Pekanbaru sudah berjalan dengan baik, dan lancar. Terima kasih
Nice article. Suwun mas.
Next Trip?