Views: 49
Pertama kali bertemu mas Gufron adalah saat kali kedua rombongan penyepeda dari Rumbai melakukan kegiatan tour di Payakumbuh pada pertengahan bulan Maret 2012, saat itu saya sekamar dengan mas Afif, dan pagi hari saat menjelang berangkat sepeda hadir mas Gufron ini, yang dikenalkan mas Afif sebagai saudara sepupu yang tinggal di Bukittinggi dan akan ikut bersama-sama bersepeda di hari itu.
Mas Gufron termasuk penyepeda yang hebat, mampu melewati jalur yang yang dilalui tanpa banyak kesulitan dengan penuh semangat. Dan siapa sangka, ternyata sekitar dua tahun yang lalu, di bulan Februari 2010, mas Gufron divonis harus segera di balon, berdasarkan pemeriksaan CTSCAN , bahkan dokter memperkirakan dalam waktu 2 sampai 3 tahun, jika tidak ada perubahan pola hidup harus dilakukan operasi by pass.
Mas Gufron bercerita bahwa memang saat itu di tubuhnya terasa ada gejala-gejala yang jelas ada ketidak beresan, seperti sering merasa letih, dada sering nyeri, kalau tidur harus menggunakan bantal yang tinggi, dan gampang sesak nafas saat menaiki tangga. “Langit ini terasa runtuh”, imbuhnya. “Sedih saat itu ketika baru menyadari ternyata kesehatan itu adalah harta yang paling berharga”.
Dan perasaan sedih tidak berkepanjangan. Perubahan pola hidup dilakukan mas Gufron dengan memulai olah raga jalan kaki, namun kegiatan ini tidak bisa dilalui dengan rutin, karena sering jenuh. Dan mas Gufron mulai mencoba bersepeda. Benar-benar mulai dari kegiatan bersepeda yang sangat terbatas, awal mula hanya kuat bertahan bersepeda 2 km , tahap demi tahap terus dtingkatkan, dan setelah berjalan sekitar satu setengah tahun, di sekitar bulan Juni 2011, sudah berani mulai coba coba touring jarak jauh dari Bukittiggi ke Padang , dan membutuhkan empat kali berhenti, dengan waktu tempuh sekitar 6,5 jam.
Saat ini, dengan terus giat bersepeda, Bukitinggi-Padang bisa ditempuh dalam waktu tiga setengah jam, hanya dengan satu kali beristirahat. Bulan Februari 2012 yang lalu, mas Gufron memeriksakan kembali ke dokter, dan hasilnya luar biasa, tidak perlu dilakukan balon lagi. Meskipun kami melihat kekuatan dan semangat mas Gufron yang luar biasa dalam menikmati track-track off road bersama kami di Payakumbuh di bulan Maret dan Mei 2012, namun mas Gufrom mengatakan bahwa untuk kondisinya, dan orang-orang yang seperti dirinya yang memiliki masalah di Jantung, jalur-jalur on road, di jalan raya lebih disarankannya dibandingkan bermain di track off-road yang relatif lebih berat.
Luar biasa. Bersepeda telah menyehatkan mas Gufron. Semoga hal ini menyemangati kita semua untuk terus rajin berolah raga, rajin bersepeda untuk kegembiraan dan kesehatan.