Views: 125
Mas Herman kembali mengajak gowes di hari Minggu pagi, 30 Desember 2012. Rute yang pernah kami lalui bersama beberapa waktu yang lalu ke kota Karanganyar dan Polokarto. Sayang mas Budi Sartono tidak bisa ikutan karena ada acara jagong manten, di Karanganyar juga.
Berangkat dari hotel dengan taxi jam lima kurang seperempat, dan sampai rumah mas Budi tepat jam lima pagi. Buanyak banget yang sudah mas Herman siapkan untuk saya. Tidak hanya sepeda, tapi juag pernak perniknya, mulai dari helm, bandana, kaca mata hitam, sepatu dan kaos kaki. Lengkaplah perlenngkapan sepedaan pagi ini dari mas Herman.
Perjalanan di pagi yang masih segar ini dimulai dari rumah mas Herman, ke depan hotel Asia, dan melaju ke Timur menuju Karanganyar, melalui UNS, Jurug, Palur, Jaten dan Papahan. Jalanan sudah lumayan ramai lalu lintasnya, dan saat memasuki daerah Papahan, jalan utama ditutup untuk kendaraan bermotor, khusus diperuntukkan untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda. Car free day sudah ada di Papahan-Karanganyar. Luar biasa. Ruas jalan yang ditutup di pagi itu, sangat ramai dipenuhi tua muda, laki perempuan, pejalan kaki dan penyepeda, dan beberapa pengguna kursi roda menikmati pagi yang indah ini.
Istirahat sejenak di Kantor Bupati Karanganyar, yang pagi itu heboh untuk persiapan kegiatan senam. Cuaca bagus, sayang sampah masih terlihat di beberapa tempat yang mengurangi keindahan pagi di Karanganyar. Ayo Bu Bupati, wujudkan Karanganyar yang rapi, indah dan bersih serta nyaman untuk semua. Gowes pagi ini berbeda dengan beberapa waktu yang lalu yang melewati lahan kritis, untuk pagi ini langsung dari depan kantor Bupati Karanganyar belok ke arah Selatan menuju Polokarto. Jalur relatif lebih ringan, dan sama dengan beberapa waktu yang lalu, mampir ngeteh panas di suatu warung yang rame di Polokarto. Langsung pesan teh panas dua gelas, dan menikmati ketan, lentho, tahu goreng, dan beberapa jenis makanan lain. Matur nuwun mas Herman yang sudah mbayari semuanya. Warung ini memang unik, rame banget pengunjungnya. Selain para goweser juga bapak-bapak penduduk sekitar yang mampir ngombe dan ngobrol di sini.
Jalan pulang jauh lebih nyaman, jalan ke Solo relatif menurun, jadi ya nyaman banget, melewati jalan-jalan di pedesaan, di persawahan yang hijau luas, dengan batas-batas galengan yang hampir selalu tidak lurus, mlengkung-mlengkung mengikuti kontur tanah. Kecuali di daerah yang datar, batas berupa galengan akan relatif lurus. Saat sejenak mencari obyek foto, ketemupak Tani yang naik sepeda motor CC besar, dan nawari tanah sawah dijual.
Empat puluh kilo meter pagi ini, mulai jam lima pagi sampai sekitar jam setengah sembilan pagi. Sangat menyegarkan badan dan jiwa. Matur nuwun mas Herman, sudah menemani, meminjami sepeda dan aneka peralatan serta njajakke teh dan makanan luengkap. Tuhan memberkati mas Herman sekeluarga.