Views: 77
Melihat foto-foto mas Apris dan mas Sapto di lokasi Gereja Ayam, langsung mengundang keinginan untuk datang ke tempat yang akhir-akhir ini menjadi lebih dikenal karena menjadi salah satu lokasi syuting film AADC 2.
Gereja Ayam begitu banyak orang menyebutnya, berlokasi di Bukit Rhema, salah satu dari sekian banyak bukit yang berada di sekitar Candi Borobudur, tepatnya di Dusun Gombong, Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Gereja Ayam sudah terbengkalai sejak tahun 1990-an. Bangunan ini dulunya dijadikan tempat tinggal.
Bangunan ini terdiri dari satu ruang besar di tengah, dihiasi ornamen-ornamen cantik dan vintage, ada tangga kayu sederhana untuk naik ke lantai atas,beberapa lantai sampai ke lokasi tertinggi yang terbuka yang dihubungkan dengan tangga putar. Di lokasi tertinggi kita bisa meikmati alam sekitar bangunan.
Orang menyebut Gereja Ayam, karena bentuknya mirip ayam yang sedang duduk di atas tanah dan di kepalanya ada sebuah mahkota, namun menurut Daniel Alamsyah, pendirinya, bagunan itu adalah bentuk burung Merpati. Dan Daniel menegaskan bangunan itu bukan gereja, tapi sebuah rumah doa bagi orang yang percaya kepada Tuhan. Info ini didapat dari beberapa informasi di Internet.
Sabtu pagi, 3 September 2016 kami janjian berkumpul di bawah fly over Jombor. Tepat jam 05:45 sesuai janji kami, bang Yos, mas Kus Eddy, mas Sapto dan saya memulai perjalanan menuju Denggung, dan bertemu mas Joksum yang sudah menunggu, dan melanjutkan perjalanan menuju Muntilan, tentunya ke sup empal Muntilan.Dan di sup empal bertemu mas Indul yang terus bersama gowes hari itu. Di Gereja Ayam bertemu juga dr. Gugu Sanjaya, sayang mas Riri nggak jadi ketemu, tlisipan terus…maaf mas Riri…
Perjalanan berangkat, mulai dari Jombor sampai di Jembatan tempel sejauh sekitar 14 km terasa sedikit berat. Dengan kecepatan rata-rata 20km/jam terasa sedikit berat. Kemungkinan karena arah angin yang bertiup dari depan, dan juga kontur jalan yang sedikit menanjak. Jarak sekitar 21 km dari Gria Gowes sampai ke Sup Empal kami tempuh dalam waktu hampir 1 jam, dan langsung menikmati sup, empal dan teh manis. Perjalanan berlanjut menuju ke Borobudur, meskipun sebenarnya untuk menuju ke Gereja Ayam, kita tidak perlu melewati lokasi Candi Borobudur, namun karena ingin foto-foto di tulisan Candi Borobudur, kami sedikit belok menuju tempat foto tersebut.
Muntilan sampai lokasi pintu gerbang Candi Borobudur berjarak sekitar 13 km, atau sekitar 33 km dari Gria Gowes. Setelah berfoto sejenak perjalanan berlanjut menuju ke tujuan utama Gowes pagi ini di Gereja Ayam, yang berjarak sekitar 5 km dari pintu gerbang Candi Borobudur ini, menyusuri jalan Mungkid-Salaman. Sekitar 4km dari pintu gerbang Candi Borobudur, ada jalan kecil masuk ke kiri, dan melewati jalan kampong sekitar 1 km tiba di area parkir Gereja Ayam, dan perjalanan ke lokasi Gerja Ayam sekitar 400m bisa ditempuh dengan berjalan kami karena tanjakannya tajam. Namun kami menuntun 2 buah sepeda ke atas, ke lokasi Gereja Ayam, untuk keperluan foto-foto J. Total jarak Gereja Ayam dari Gria Gowes sekitar 40km
Koleksi foto lain saat Gowes bisa dilihat di Google Photo Album.
Lokasi dan bentuk bangunan Gereja Ayam ini unik. Berada di puncak bukit Rhema, sehingga dari ketinggian ini kita bisa melihat pemandangan sekeliling, dan bentuk Ayam, atau Merpati seperti yang dimaksud pembangunnya, unik juga untuk dilihat dan sebagai latar belakang untuk foto-foto.
Perjalanan pulang sedikit kami tambah dengan belok kiri di jalan raya Yogya-Magelang (ke arah Magelang), untuk mampir sebentar menikmati tahu ketupat Pelopor Blabak. Dan perjalanan pulang dari Blabak sampai Yogya sungguh merupakan jalur yang sangat nikmat, karena jalan mulus dengan kontur jalan yang sedikit menurun, jadi terasa lebih ringan.
Monggo yang akan mengikuti rutenya di strava. Selamat berkunjung untuk menikmati keindahan alam dan bangunan di sekitar Yogyakarta.
Cerita menarik om.. Salam kenal dan salam kring-kring.. Silakan datang ke blog sederhana saya.. Maturnuwun.