Views: 73
Tradisi gowes jarak jauh yang sudah dimulai sejak Dies Natalis ke 64 Universitas Gadjahmada di tahun 2013, tak terputuskan tiga kali berturut-turut. Kegiatan yang dimulai di tahun 2013 dengan jumlah perserta yang relative sedikit, yang mengambil rute Surabaya-Nganjuk-Solo-Yogya, kemudian dilanjutkan di tahun 2014 dengan jumlah peserta yang meningkat tajam yang mengambil rute Bandung-Banjar-Purworejo-Yoya, di tahun 2015 saat Dies Natalis ke 66 UGM, kembali perjalanan berawal dari Timur, kali ini dari Malang-Nganjuk-Solo-Yogya. Ketiga kegiatan tersebut semuanya berlangsung selama 3 hari berturut-turut, dan finish di Balairung UGM saat puncak acara peringatan Diest Natalis UGM yang selalu dilakukan di hari Minggu terakhir sebelum tanggal 19 Desember.
Gowes tahun ini berjarak 366 km,yang terbagi dalam 3 ettape, Malang-Nganjuk(145 km), Nganjuk-Solo(155km) dan Solo-Yogya(66km) memiliki angka simbolis yang menarik:
- 3 : melambangkan kegiatan yang Dies Jarak jauh UGM yang ketiga, dan sekaligus terdiri dari 3 Etappe
- 66 : melambangkan etappe terakhir Solo Yogya yang 66 km dan Dies Natalis ke 66 UGM
Belajar dari hal-hal baik maupun hal-hal yang bisa diperbaiki yang sudah terjadi dari yang sudah dilakukan di dua kegiatan sebelumnya, kegiatan Gowes ke tiga tahun ini dipersiapkan dan direncanakan secara lebih detail, terutama dari sisi Teknis dan Logistik. Pengaturan-pengaturan yang lebih rinci dilakukan, melalui diskusi-diskusi panjang dan intensive dan kadang memanas, namun semuanya bertujuan untuk bisa memberikan yang terbaik ke para peserta.
Satu hal penting yang lebih menarik dari gowes kali ini adalah peserta, dimana banyak muka-muka baru yang berasal dari internal UGM yang rutin latihan dan bergabung dalam kumpulan GamaGo. Sangat menyenangkan, bahwa kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih menghidupkan dan menggairahkan bersepeda di UGM, bisa tercipta dengan bersinergi yang baik antara alumni yang berkarya di luar lingkungan UGM dan para alumni yang bekerja di internal UGM
Persiapan
Tim inti panitia dari kegiatan gowes jarak jauh adalah tim teknis, yang akan menentukan denyut kegiatan secara keseluruhan. Tim teknis dengan sangat antusias mempersiapkan dan merencanakan sebaik-baiknya, lewat diskusi-diskusi, latihan bersama, dan termasuk kegiatan survey bersepeda dari Malang-Nganjuk-Solo yang dilakukan di awal September 2015 selama dua hari, yang sangat membantu memberi gambaran nyata dari jalur yang akan dilalui. Survey nyata dengan bersepeda sangat memberi gambaran dan membantu dalam membuat perencanaan rinci.
Tingkat kerumitan perencanaan teknis ini lumayan menantang, hal ini karena rentang pengalaman dan kemampuan peserta yang sangat lebar. Peserta kali ini berasal dari kelompok yang sudah biasa melakukan kegiatan gowes jarak jauh, yang baru satu dua kali melakukan kegiatan gowes jarak jauh, sampai kelompok peserta yang belum pernah melakukan kegiatan gowes jarak jauh tiga hari berturut-turut. Berangkat dari misi kegiatan ini untuk bisa memberikan yang terbaik bagi semua peserta, panitia mempersiapkan diri dengan membagi-bagi peserta dalam kelompok-kelompok, dengan tujuan agar seluruh peserta sedapat mungkin bisa menikmati perjalanan sesuai dengan kecepatan gowes yang paling pas untuk masing-masing perserta, dengan pembatasan-pembatasan yang dilakukan untuk tujuan keselamatan bersama.
Satu hal yang sangat penting juga dalam kegiatan ini adalah dukungan logistik, mulai dari penyediaan penginapan sampai dengan supply makanan dan minuman sepanjang perjalanan. Panitia sangat serius merancang dan mempersiapkan dukungan logistik ini. Dengan pengauran yang rinci, siapa dan kapan harus datang ke tempat-tempat Pitstop, penyediaan logistic bisa berjalan dengan baik.
Keistimewaan kegiatan kali ini adalah digunakannya satu aplikasi baru yang disebut Lacakin yang dibuat oleh teman-teman goweser UGM yang bergabung di Gamatechno, dimana setiap peserta dan tim pendukung diminta untuk memasang aplikasi lacakin di smartphonenya, sehingga posisi masing-masing bisa terlacak dengan baik di jalur yang sudah diplotkan juga di system, termasuk lokasi-lokasi regrouping dan pitstop. Ditambah lagi dengan tersedianya satu teman, mas Yoyok, sebagai command center, seluruh kegiatan lapangan bisa termonitor dan tertangani dengan koordinasi yang baik. Satu lagi, kegiatan bersepeda ini bisa dimonitor dari segala penjuru dunia secara online di Internet. Top markotop
Sambutan dan Dukungan Kagama di daerah.
Sepanjang perjalanan dari Malang-Nganjuk-Solo-Yogya, kami sangat merasakan sambutan yang sangat hangat dari teman-teman Kagama di daerah-daerah yang kami lalui. Sangat luar biasa. Mulai dari Malang sampai Nganjuk, kami banyak dibantu oleh teman-teman Perhutani yang mengawal. Di Nganjuk, kami disambut rombongan Kagama Nganjuk yang bersepeda sampai batas kota untuk bersama-sama gowes bersama ke hotel Nirwana. Setiba di hotel Nirwana, teman-teman sudah menyediakan minuman dan jajanan pasar. Masih lagi ditambah di malam hari, kami dijamu makan malam bersama di gedung Kehutangan yang letaknya tepat di depan hotel, untuk makan malam bersama dan beramah taman sambil diiringi organ tunggal dan nyanyian-nyayian.
Kagama Sragen, tidak mau ketinggalan. Sabtu siang, setiba kami di Sragen, dijamu makan siang dengan menu istimewa lontong opor dan thengkleng oleh managemen RS Sarila Husada yang ikut serta juga dalam kegiatan gowes ini. Luar biasa menikmati thengkleng yang sangat segar di saat makan siang di tengah perjalanan bersepeda ini.
Sabtu sore, setiba di kota Solo tempat kami menyelesaikan etape ke dua, kami langsung menuju ke kantor Walikota Surakata untuk menerima jamuan makan malam teman-teman Kagama Solo dibawah pimpingan pejabat walikota Solo yang sekaligus sebagai ketua Kagama Solo, Bapak Budi Suharto. Pak Budi didampingi para alumni UGM serta tak ketinggalan putra dan putri Surakarta yang memeriahkan acara.
Foto-foto lain bisa lihat disini
Hari Pertama, Jum’at 11 Desember 2015 (Malang-Nganjuk)
Para peserta dengan antusias keluar dari tempat menginap di hotel Ollino Garden Malang pukul lima pagi menuju tempat start, di lapangan Rampal Malang. Setelah menunggu beberapa saat, upacara pemberangkatan dilakukan sekitar pukul enam pagi dengan pengibaran start pertama dilakukan oleh Prof Budi WS selalu Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada bidang Sumber Daya Manusia dan Aset diikuti beberapa pejabat setempat yang mengibarkan bendera start peserta yang dibagi dalam beberapa kelompok sesuai rancangan kecepatannya.
Lalu lintas pagi itu sudah ramai oleh kegiatan pengendara motor dan mobil lokal yang sudah mulai beraktifitas, sehingga peserta sangat hati-hati untuk melalui jalur perjalanan yang lurus saja mengikuti jalur utama, sampai sekitar KM 14. Rombongan belok kanan di Simpang Tiga besar, menyusuri jalan Ringroad sebelum kota Kepanjen.
Istirahat pertama yang direncakan dilakukan di Pintu Gerbang Sutami (Pintu Gerbang Taman Wisata Waduk Sutami Karang Kates dipindah ke lokasi di pinggir jalan sebelum pintu gerbang tersebut. Dan para peserta segera menikmati minum, arem-arem atau makanan kesukaan beberapa peserta selama gowes, yaitu pisang.
Selepas dari Pintu Gerbang Taman Wisata Bendungan Sutami, jalan mulai tajam menurun sekitar 2.5 km, dan dilanjutkan dengan tanjakan-tanjakan yang lumayan panjang sekitar 2-3 km. Di lokasi ini mulai terjadi pemisahan-pemisahan rombongan goweser secara alami menurut kekuatan masing-masing dalam menaklukkan pendakian-pendakian. Dan kami beristirahat sejenak di puncak Tanjakan, di sebelah gereja kecil di sisi kiri jalan, kembali menikmati asupan yang disediakan panitia.
Perjalanan berlanjut melewati kota Wlingi. Tanpa berhenti di dalamkota Wlingi, kami terus melaju, dan berhenti sejenak di depan Rumah Makan Uceng depan Lurah Bence, sekitar KM 70 dari Malang.
Segera setelah istirahat sejenak, perjalanan berlanjut sampai di Masjid Al Istighfar di KM 104. Saya yang bergabung bersama-sama teman-teman kelompok A4 (yang direncanakan berkecepatan 22.5 KM/jam), bisa bertemu teman-teman kelompok A3 dan A2 yang beristirahat di tempat yang sama untuk Jumatan di lokasi ini. Sedangkan kelompok A1 sudah lanjut melaju di depan.
Istirahat cukup lama, sekitar 1.5 jam, termasuk makan siang, kami melanjutkan perjalanan menuju kota Kediri. Tantangan utama perjalanan menuju Kediri adalah teriknya matahari. Selepas Kediri perjalanan menyeberang Sungai Brantas, terus melaju sampai ke Kota Nganjuk. Ditengah perjalanan kami berhenti sejenak untuk istirahat. Kami tiba di Kota Nganjuk, langsung menuju hotel Nirwana tempat menginap, sekitar jam 4 sore. Saya termasuk rombongan belakang yang menikmati anugerah hujan sebelum masuk kota Nganjuk J
Dari informasi di Strava, total perjalanan dari kota Malang ke Nganjuk dengan jarak 160.3 km ditempuh sekitar 10 jam dengan lama berjalan sekitar 7 jam 20 menit dan waktu istirahat sekitar 2 jam 40 menit. Rata-rata kecepatan saat berjalan secara keseluruhan sekitar 21.8 KM/jam. Waktu perjalanan ini sangat mirip dengan saat kami melakukan survey di awal September 2015 yang lalu.
Hari Kedua, Sabtu, 12 Desember 2015 (Nganjuk-Solo)
Setelah malam hari sebelumnya makan besar jamuan dari teman-teman Kagama Nganjuk dan istirahat sangat cukup, Sabtu pagi kami memulai perjalanan langsung dari Hotel Nirwana tempat kami menginap di Kota Nganjuk dilepas oleh teman-teman Kagama Nganjuk yang mruput datang ke hotel untuk melepas kami.
Segera setelah keluar kota Nganjuk, jalan agak menanjak sampai KM 20 melewati kawasan hutan. Setelah istirahat sejenak di rest area di tepi hutan, perjalanan berlanjut sampai ke tempat makan di halaman satu rumah makan di Caruban sekitar 70 menit perjalanan dari Nganjuk. Tim logistik telah menunggu kami dengan sarapan, makan pagi yang sangat mengenyangkan.
Selepas dari tempat kami melakukan sarapan pagi, perjalanan terus berlanjut menuju Ngawi dan Mantingan dengan melakukan istirahat-istirahat kecil di tempat-tempat regrouping atau pitstop yang sudah direncanakan yang kembali, selalu tersedia minuman dan makanan yang sangat kami perlukan di perjalanan.
Sebelum masuk Mantingan, kembali kami “dicegat” oleh teman-teman Perhutani, untuk masuk ke kawasan rest area, dan kembali kami menerima jamuan minuman dan jajanan lokal..makan lagi..makan lagi…. J
Seperti hari pertama, tantangan utama perjalanan di sekitar jam sebelas siang adalah terik matahari yang cukup menyengat dan menguras tenaga.Kontur jalan mulai menanjak dengan rolling-rolling sebelum masuk ke Mantingan (perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah).
Istirahat siang, dan menunaikan ibadah sholat lohor dilakukan di satu masjid di Mantingan. Perjalanan kami berlanjut sampai Sragen untuk menikmati makan siang jamuan dari RS Sarila Husada dan teman-teman Kagama Sragen.
Jalur Sragen-Solo menjadi lintasan yang menantang karena padatnya lalu lintas. Kami terus berjalan di tengah-tengah hujan, untuk berkumpul bersama teman-teman yang sudah berjalan di depan kami. Kami berkumpul bersama di Palur. Teman-teman yang telah berjalan di depan menunggu kami di bawah jalan layang palur.
Perjalanan dari Palur menuju ke Balaikota Surakarta kami lakukan bersama-sama dalam rombongan besar menembus padatnya lalu lintas. Selepas acara jamuan makan di Balaikota Surakarta, kami dalam rombongan besar melanjutkan perjalanan menuju ke tempat kami menginap di satu hotel di daerah Barat kota di jalan menuju ke Bandara.
Hari Ketiga, Minggu 13 Desember 2015 (Solo-Yogya)
Dua hari berjalan dengan jarak total sekitar 300an KM. Dan Minggu pagi 13 Desember 2015 adalah hari terakhir gowes ini. Jarak ke Yogya sekitar 66 km, kami perkirakan akan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 3.5 jam, dan kami mulai berangkat dari Hotel sekitar pukul 05:30, langsung berjalan bersama dengan santai menuju ke Prambanan.
Dari Solo kami melihat ada bebera teman baru yang bergabung, teman-teman dari GamaGo yang meyambut dari Yogya. Mereka menggunakan jersey warna hijau, sedangkan para peserta yang gowes dari Malang menggunakan jersey warna biru, dan para road captain dan marshall menggunakan jersey warna orrange.
Peserta tambahan kembali bertambah di Prambanan, lebih banyak lagi, dan kami bersama-sama berangkat dari Prambanan dalam satu rombongan besar dipimpin oleh Pak Mayong selalu ketua panitia Gowes, Pak Gugup Kismono dan Pak Didik, Wakil Rektor UGM. Berbeda dari dua tahun sebelumnya, dimana rombongan sepeda akan masuk Balairung setelah prosesi nitilaku, kali ini rombongan gowes masuk Balairung mendahului prosesi nitilaku, sehingga kami semua bisa melihat meriahnya acara masuknya prosesi nitilaku.
Rombongan sepeda diterima di balairung UGM oleh rektor UGM, yang berkenan mengalungkan medali satu persatu kepada seluruh peserta.
Pengalaman yang menyenangkan, gowes jarak jauh Malang-Yogya 366 km, dengan suka dukanya, baik mulai saat persiapan, perencanaan sampai pelaksanaannya. Segalanya indah pada waktunya, dan terima kasih Tuhan yang sudah menuntuk dan melindungi kami semua.