Views: 87
Panitia Gowes Merdeka Merapi 2016 tidak bosan-bosannya mengajak teman-teman calon peserta GMM 2016 untuk berlatih, berlatih dan berlatih sebelum hari H hari Sabtu, 13 Agustus 2016. Dan lebih khusus lagi, tidak bosan-bosannya juga untuk mengajak calon peserta yang berasal dari Yogya untuk berlatih di rute-rute awal di jalur yang akan dilalui saat GMM 2016. Hal itu tetap dilakukan oleh teman-teman panitia, meskipun seluruh anggota panitia sudah berkali-kali melalui jalur tersebut. Mengapa?
Latihan membedakan orang yang biasa dan yang tidak biasa. Latihan berefek pada aspek fisiologis (misalnya otot yang besar, jantung yang lebih kuat memompa), daya tahan karena nafas yang lebih teratur, kecepatan, dan lain-lain. Bagi goweser yang biasa latihan akhirnya terasa lebih ringan daripada yang tidak biasa (Rafiq, 2016)
Gowes Merdeka Merapi 2016 yang akan dilakukan pada hari Sabtu, 13 Agustus 2016 akan merupakan event yang ketiga yang diselenggarakan. Rute ini unik bukan hanya karena heroiknya dilakukan untuk mengenang perjuangan para pahlawan Kemerdekaan, kemudian epicnya mengelilingi gunung Merapi yang indah, namun juga karena jalurnya tinggi dan panjang, yang benar-benar sangat amat memerlukan kesabaran, fisik dan mental yang tangguh untuk bisa menyelesaikannya.
Rute kita ini total berjarak sekitar 125 km yang akan manapaki jalur mulai elevasi sekitar +150m, sampai puncaknya di Selo pada elevasi +1576m. Perjalanan akan dimulai dari Yogyakarta, awalnya dengan jalur yang sedikit menanjak sepanjang sekitar 14KM sampai jembatan Tempel, dan kemudian relative menurun sampai Titik Kumpul di Lapangan SMK Van Lith di Muntilan. Ini akan merupakan ajang pemanasan yang sangat bagus. Dan karena “pemanasan”, para peserta benar-benar diharapkan untuk pemanasan, dalam arti mengayuh santa-santai saja, meskipun kami yakin para peserta sudah tidak sabar untuk ngebut melalap jalur.
Nah, tahapan-tahapan berikutnya setelah Muntilan ini akan terus, terus dan terus menanjak menuju titik-titik kumpul berikutnya di Talun, Gowok Sabrang, Tlogolele, Simpang Ketep dan Selo pada puncaknya, yang akan terus naik mulai dari elevasi +370m di Muntilan sampai +1576m di Selo. Tanjakan-tanjakan ini luar biasa menguras tenaga dan menguji kesabaran untuk tetap terus fokus mengayuh menikmati perjalanan seberat apapun medannya. Jarak dari Yogya sampai Selo di Puncak tanjakan sekitar 50 km. Kadang di satu saat kita akan mengharap turunan, namun tanjakan yang tiba… J Cintailah tanjakan J
Dan setelah itu kembali kesabaran akan diuji untuk melintasi jalan yang terus menurun sampai Tugu Mliwis, Klaten dan kembali ke Yogya. Meskipun jalan relative menurun, namun karena tenaga yang sudah terkuras, tetap memerlukan kesabaran dan kegigihan.
Nah, berangkat dari situasi dan kondisi itu, panitia benar-benar sangat mengharapkan para calon peserta untuk sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk menikmati epic endurance cycling kita ini, dengan berlatih melalui tanjakan-tanjakan dan gowes jarak jauh pada waktu yang lama.
Bagi para calon peserta yang berasal dari Yogya, panitia sangat mengharapkan teman-teman bisa ikut gabung dengan program latihan yang setiap minggu diselenggarakan melewati jalur yang akan digunakan untuk GMM 2016. Meskipun sebenarnya bagi para anggota panitia agak bosan juga, karena tiap minggu melalui jalur ini. Agak bosannya para anggota panitia tiap minggu melalui jalur ini, tidak mengalahkan keinginan panitia untuk tetap mengajak para calon peserta berlatih di jalur GMM2016, karena panitia meyakini bahwa dengan berlatih di jalur yang akan kita gunakan ini, akan sangat membantu para calon peserta.
Latihan akan dilakukan sampai sampai Talun (+670m dengan jarak 32km satu arah), yang kira-kira hampir separo dari elevasi ketinggian maksimal dan jarak seperempat dari keseluruhan rute, atau sampai di Gowok Sabrang (+1040m dengan jarak 39km satu arah), yang kira-kira 2/3 elevasi GMM2016 dengan jarak sekitar 1/3 keseluruhan rute.
Keyakinan ini sudah terbukti pada pengalaman tahun lalu, dimana beberapa peserta yang di awal-awal latihan merasa sangat berat untuk mencapai Talun maupun Gowok Sabrang, bahkan ada yang hampir “menangis”, namun karena ketekunannya berlatih, pada hari H bisa menikmati keseluruhan rute GMM dengan riang gembira.
Rute yang panjang dan menantang ini dibuat menjadi lebih nyaman dengan “memotong-motong” jalur perjalanan ini penjadi penggalan-penggalan kecil yang achievable, yang bisa dilalui relatif lebih mudah dibanding kalau kita harus menggowes terus menerus tanpa tentu kapan akan perlu berhenti/beristirahan. Dan rancangan yang dibuat ini akan bisa lebih dinikmati jika para calon peserta bersedia mempersiapkan diri dengan berlatih.
Selamat berlatih.